SULSEL, BANPOS – PT Pupuk Kaltim (PKT) ingin mempertahankan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai daerah lumbung pangan nasional, terutama untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Karena itu, gelaran UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Festival, sebagai rangkaian HUT ke-45 Pupuk Kaltim dilakukan di Lapangan Sepak Bola Pallangga, Desa Pallangga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel pada 19-20 November 2022.
Komisaris PKT Gustaaf AC Patty mengatakan, Sulsel terpilih sebagai bagian dari festival agar produksi pangan tetap terjaga, bahkan meningkat.
“Sulsel ini lumbung beras khusus daerah KTI. Sehingga, kerja sama antar wilayah penghasil pangan dengan PKT sebagai leader industri pupuk, ada dua simbiosis yang saling menguntungkan,” ujarnya, melalui keterangannya, Minggu (20/11).
Dalam Festival UMKM ini, PKT melibatkan 20 unit yang diisi UMKM dan menghadirkan kegiatan tari-tarian, kompetisi e-sport, seminar hingga lomba memasak. Di samping itu, ada peran besar dari Pupuk Indonesia untuk memberikan atensi cukup besar ke Sulsel. Apalagi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berasal dari sini.
“Tadi, pak kades (Kepala Desa) bicara sudah sempat panen tiga kali. Artinya, itu tetap harus dipelihara dan kami membantu sejauh apa yang bisa kami bantu. Itu harus terus dipertahankan,” tegasnya.
Gustaaf menuturkan, kewajiban PKT sebagai agen pembangunan adalah membantu masyarakat dari sisi pupuk. Untuk itu, petani di Sulsel dapat berkolaborasi dengan pabrik pupuk terbesar di Asia Tenggara ini.
Di kesempatan yang sama, Kades Pallangga, Amrah mengaku, pihaknya mendukung penuh kegiatan festival UMKM ini. Ia merasa, langkah itu sebagai upaya positif yang ditimbulkan dari acara ini.
Ia menjelaskan, di desanya, sampai saat ini petani sudah menanam hingga tiga kali. Sayangnya, petani sering kekurangan pupuk karena terbatasnya kuota.
Dengan hadirnya PKT, kata Amrah, diharapkan ada kerja sama berkelanjutan termasuk penyediaan pupuk bagi petani di Pallangga.
“Dominan petani menanam padi di sini. Sudah 12 tahun lalu kita menanam. Semoga, dengan adanya PKT, pupuknya makin lancar,” katanya.
Amrah menuturkan, belasan tahun itu pun merupakan hasil rintisannya yang mana awalnya memanfaatkan perairan melalui pompanisasi. Kini, ada lima pompa di sana.
“Saya fasilitasi dengan air dan dia kerjakan jadi lalu kita bagi hasil,” pungkas Amrah.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan