IRAN, BANPOS – Kapten Iran Ehsan Hajsafi mengungkap situasi di negara asalnya, sebelum bertanding di laga pembuka Grup B melawan Inggris, Senin (21/11).
Hajsafi bilang, protes anti-pemerintah yang penuh kekerasan di Iran, telah ditanggapi dengan tindakan keras dalam beberapa bulan terakhir.
Menurutnya, seluruh pemain timnas Iran pro kepada mereka yang meninggal dalam aksi kekerasan tersebut.
“Kami harus menerima, bahwa kondisi negara kami tidak baik. Rakyat kami tidak senang,” kata Hajsafi kepada wartawan di Qatar, seperti dikutip BBC, Minggu (20/11).
Catatan aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut, lebih dari 400 pengunjuk rasa telah tewas, dan 16.800 lainnya ditangkap dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan.
Sementara para pemimpin Iran mengatakan, aksi protes di negaranya adalah bentuk kerusuhan yang didalangi oleh musuh asing.
“Sebelum hal lain, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya, kepada semua keluarga yang berduka di Iran,” ujar bek sayap AEK Athens berusia 32 tahun itu.
Sekalipun berada di Qatar, Hajsafi memastikan, seluruh tim Iran sangat bersimpati pada korban aksi kekerasan di Iran.
“Kami adalah milik mereka. Karena itu, kami harus berjuang. Melakukan yang terbaik sebisanya. Mencetak gol. Memberikan hasil yang membanggakan kepada kaum pemberani Iran. Saya ingin, kondisi berubah sesuai harapan masyarakat,” tutur Hajsafi.
Belakangan, muncul seruan agar Iran dikeluarkan dari Piala Dunia 2022 Qatar. Menyusul dugaan adanya dukungan militer negara itu untuk invasi Rusia ke Ukraina. Serta masalah HAM, termasuk perlakuannya terhadap perempuan.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan