INDONESIA, BANPOS – Tahun ini, Jepang jadi salah satu negara yang ikut terlibat dalam latihan militer bersama Super Garuda Shield yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan beberapa negara. Negeri Matahari Terbit menilai, latihan tersebut memiliki nilai positif.
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk indonesia Kenji Kanasugi menyebut, meningkatnya kolaborasi pertahanan antara Indonesia-Jepang menjadi salah satu harapan Jepang. Makanya, dia menyambut positif latihan bersama tersebut.
Kanasugi turut menyaksikan upacara pembuka Super Garuda Shields yang digelar indonesia bersama Amerika Serikat (AS).
Dia berharap, Jepang bisa lebih terlibat dalam kegiatan Super Garuda Shield berikutnya. Jika berlanjut, kata dia, Jepang akan gembira untuk bergabung ke Super Garuda Shield.
“Bergabung dengan Super Garuda Shield adalah langkah besar ke depan antara kedua negara untuk membuat kerja sama lebih jauh,” ujar Kanasugi, pada perayaan Hari Pasukan Bela Diri Jepang, yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (16/12) malam.
Tahun ini juga, lanjutnya, United nations Triangular Partnership Programme, digelar untuk pertama kalinya di Indonesia. Kegiatan itu dilaksanakan di TNI Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), di Bogor, Jawa Barat.
Personel Pasukan Bela Diri Angkatan Darat Jepang ikut bergabung ke program tersebut sebagai instruktur kursus pelatihan alat berat.
“Para peserta pelatihan dari TNI sangat termotivasi, sehingga memberikan pengalaman yang menyentuh bagi para instruktur kami,” ujar Kanasugi.
Hubungan di bidang pendidikan militer antara kedua negara juga masih terus berlanjut, seperti Akademi Pertahanan Nasional (National Defense academy of Japan/NDA) Jepang dan TNI.
NDA, jelasnya, telah menerima kadet-kadet TNI selama beberapa tahun. Termasuk mahasiswa PhD pertama dari indone sia tahun ini. Malam itu, sejumlah lulusan NDA turut hadir.
“Kami berharap, para alumni itu dapat terus menjembatani kedua negara,” ujar Kanasugi.
Latihan militer bersama tahunan Super Garuda Shield digelar pada 1-14 agustus 2022. Latihan itu berlangsung di beberapa lokasi di Indonesia.
Antara lain di Pusat latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja, Sumatra Se atan, Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah latihan Kodam VI/ Mulawarman, Ambo Rawang, Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, dan Sumatera Selatan.
Koordinasi Isu Global
Tahun depan, indonesia dan Jepang akan jadi Ketua Organisasi Multilateral. Indonesia memimpin ASEAN. Sedangkan Jepang memimpin kelompok negara maju G7.
Dubes Kanasugi menyebut, posisi itu bisa digunakan kedua negara untuk mengoordinasikan posisi tentang masalah global.
Bagi Jepang, hal yang utama tentu saja, invasi Rusia ke Ukraina. Selain itu, juga isu harga pangan dan energi menjadi perhatian besar lainnya.
“Sebagai dua negara ASEAN dan G7, kedua negara kita bisa bekerja sama,” katanya.
Keamanan, sambung Kanasugi, merupakan perhatian utama kerja sama Jepang. Pihaknya mencatat, ada krisis pangan yang akan datang.
Selain itu, krisis energi juga mungkin akan muncul. Mengamankan energi dan makanan akan jadi perhatian besar bagi kedua negara.
Lebih kanjut, Mantan Wakil Direktur Luar Negeri Kementerian Lluar Negeri Jepang itu mengatakan, perbatasan Jepang telah dibuka pada 11 Oktober 2022. Angka penularan Covid-19 memang masih cukup tinggi. Namun, kebanyakan hanya mengalami gejala ringan.
Per 11 Oktober 2022, Jepang membuka perbatasan setelah dua tahun menutup diri. Jepang membuka visa pada belasa negara, dan menghapus syarat perjalanan.(RM.ID)
Tinggalkan Balasan