Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng dua perusahaan konsultan asal Inggris, The Crossrail International dan PT Mott MacDonald Indonesia. Kerja sama itu untuk memastikan kesiapan operasional Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kerja sama tertuang dalam komitmen kerja sama (Cooperation Of Commitment/COC) antara Kemenhub dengan PT Mott MacDonald Indonesia dan The Crossrail International, yang ditandatangani di Kantor Kemenhub, Jakarta, kemarin.
Hadir Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Chief Executive Officer The Crossrail International Paul Dyson, serta President Director PT Mott MacDonald Indonesia Hari Kusharwanto.
“Kedua proyek menuju tahap akhir konstruksi. Kerja sama ini diharapkan akan memastikan operasional kedua moda trans¬portasi tersebut dapat dilakukan tahun ini dengan tingkat kesela¬matan yang baik,” kata BKS-sapaan Budi Karya Sumadi.
Menurut BKS, Inggris salah satu negara yang memiliki pengalaman baik membangun infrastruktur perkeretaapian dengan berbagai teknologi dan inovasinya.
“Pengetahuan, keterampi¬lan dan keahlian yang dimiliki mereka dapat kita manfaatkan untuk transfer knowledge dan alih teknologi di bidang perkere¬taapian,” ujar BKS.
proyek, baik LRT Ja¬bodebek maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sama-sama menggunakan teknologi tinggi.
LRT Jabodebek dikembang¬kan dengan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem Grade of Automa¬tion (GoA) level 3, yang me¬mungkinkan LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis.
Sedangkan Kereta Cepat Ja¬karta-Bandung menggunakan teknologi GSM-R yang meru¬pakan pertama kalinya digu¬nakan di Indonesia.
Eks Dirut Angkasa Pura ll itu memastikan, kerja sama antara Indonesia dan Inggris di sektor transportasi selama ini sudah terjalin baik.
Salah satunya, yaitu pengem¬bangan proyek MRT Jakarta melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan pada 2022.(RMID)
Tinggalkan Balasan