JAKARTA,BANPOS – Pencalonan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 banjir dukungan. Terbaru, Menteri BUMN itu mendapat dukungan dari gerakan anak muda, B.E.D.A. Erick dinilai bisa benahi sepak bola nasional.
Dukungan B.E.D.A terhadap Erick digelar di GIOI, Menteng, Jakarta, kemarin. Acara yang diprakarsai oleh eks politisi PSI, Tsamara Amany dan presenter televisi Pangeran Siahaan ini, dimulai pukul 10.00 WIB.
Acara dihadiri sejumlah nama beken. Seperti pengamat sepak bola Justinus Lhaksana alias coach Justin; artis yang juga politisi PAN Uya Kuya dan komentator olahraga Jerry Arvino.
Dalam sambutannya, Co-Chair B.E.D.A, Tsamara Amany mendukung pencalonan Erick sebagai Ketua Umum PSSI karena rekam jejaknya. Selain dikenal pernah menjadi Presiden Inter Milan, Erick juga pernah menjabat di Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) periode 2006-2010.
“Rekam jejak ini akan menjadi poin penting dalam pencalonan Erick, dan pengalaman yang ia miliki akan menjadi modal dalam menjalankan PSSI bila terpilih kelak. Untuk PSSI tidak ada yang lebih baik dari Erick Thohir,” kata Tsamara.
Selain itu, kata Tsamara, Erick punya nyali seperti yang dia katakan. Menurut Tsamara, makna punya nyali yang diusung Erick dalam pembenahan PSSI sudah sangat terlihat jelas dalam tugasnya sebagai Menteri BUMN.
“Ketika Pak Erick memimpin BUMN, Pak Erick baru masuk itu hal pertama yang dilakukan bersih-bersih BUMN. Beliau mengganti struktur di BUMN dengan orang-orang profesional, beliau juga berani memperkarakan kasus Jiwasraya ke Jaksa Agung karena beliau ingin berbagai kasus korupsi selesai,” bebernya.
Di samping jiwa kepemimpinannya, Tsamara menganggap, Erick punya pengalaman moncer dalam memanaj ajang olahraga bergengsi. Misalnya, dia pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara ASIAN Games 2018.
“Karena beliau punya nyali, berprestasi, kompeten, jadi harus bisa juga kita minta tolong turun membantu sepak bola kita, supaya kita sebagai fans tidak terus menderita, tapi jadi fans yang sekali-kali bangga melihat Indonesia menang di kancah internasional,” terang dia.
Di kesempatan sama, Pangeran Siahaan optimis kepemimpinan Erick di PSSI nanti, bisa mengakhiri puasa gelar Indonesia, sekaligus memperbaiki persepakbolaan Tanah Air. “Untuk bisa menjadi juara, kita tidak cukup hanya dengan talenta, tapi juga kemampuan manajerial yang visioner dan berani,” ujar dia.
Selain itu, yang terpenting Ketua Umum PSSI memiliki nyali untuk membenahi berbagai hal yang menghambat persepakbolaan Indonesia. “Kami percaya Erick bisa menjadi harapan bagi masa depan sepak bola Indonesia,” tegas pria yang juga menjabat Co-Chair B.E.D.A itu.
Sedangkan Coach Justin yang bertindak sebagai pembicara ketiga di acara ini, menerangkan beberapa tantangan yang harus dihadapi Erick, jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. “Kalau kita bicara PSSI yang harus diperbaiki, yang utama itu administrasi,” cetus Justin.
Sedangkan, Uya Kuya berpendapat, Erick punya modal untuk membawa sepak bola Indonesia lebih berprestasi. Sebagai pecinta sepak bola khususnya timnas Indonesia, Uya mengaku rindu dengan prestasi Indonesia di level senior.
Kata dia, Erick dengan pengalaman yang dimilikinya, mempunyai kemampuan untuk membawa Timnas Indonesia kembali berprestasi. Ia membandingkan, dengan Thailand atau Vietnam yang sudah naik level.
“Yang kita mau untuk sepak bola adalah kemenangan dan kejayaan. Kita harus bisa keluar dari kutukan runner-up dan itu menjadi PR bagi Ketum PSSI selanjutnya,” ujarnya.
Sementara, Jerry Arvino mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah untuk Ketua Umum PSSI baru. Di antaranya harus berfokus ke pembinaan sepak bola sejak dini, hingga pembenahan kualitas timnas Indonesia.
Jerry menantang Erick untuk melakukan perubahan dalam pembinaan talenta sejak dini, regulasi, hingga keamanan bagi setiap pemain dan juga suporter. “Harapan saya, adanya sosok yang menempati posisi yang sesuai dan bertanggung jawab, bukan hanya didasari kepentingan tertentu,” tekan dia.(RMID)
Tinggalkan Balasan