SERANG, BANPOS – BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir Banten. Potensi banjir rob untuk perairan Utara dan Selatan Banten diprediksi terjadi pada 19 sampai 25 Januari. Sementara untuk perairan Barat Banten pada 20 sampai 25 Januari mendatang.
Selain itu, BMKG juga meminta masyarakat waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Pandeglang bagian Utara, Lebak bagian Utara dan Timur, Kabupaten Serang bagian Timur dan Tengah, Kota Serang, Kabupaten Tangerang bagian Barat dan Selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Koordinator Data dan Informasi BMKG Serang, Tarjono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (18/1) menjelaskan, potensi banjir rob disebabkan adanya fase new moon atau bulan baru. Bersamaan dengan perigee atau titik terdekat bulan dengan bumi yang terjadi bersamaan pada 21 Januari 2023 yang membuat ketinggian pasang air laut maksimum.
“Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada akan potensi banjir rob yang terjadi pada rentang waktu tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan sejumlah provinsi di Indonesia yang juga berpotensi mengalami banjir rob.
Ada 23 daerah yang berpotensi mengalami banjir rob, seperti pesisir Banten, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta bagian Utara.
Kemudian pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Maluku, Pesisir Utara Papua, dan pesisir Papua Selatan.
Potensi banjir rob berbeda waktu, hari dan ketinggiannya di setiap daerah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, permukiman, tambak garam dan perikanan darat.
Secara umum, masyarakat diminta berhati-hati sejak 17-29 Januari 2023.
“Masyarakat diimbau waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan perkembangan cuaca maritim dari BMKG,” terangnya.(RUS/PBN)
Tinggalkan Balasan