JAKARTA,BANPOS – Terlalu komersil dan menyulitkan atlet prestasi berkuda DKI berlatih, manajemen Jakarta International Equestrian Park (JIEP) di Pulomas, Jakarta Timur, perlu diaudit dan dievaluasi total.
Desakan itu disampaikan oleh Peneliti Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) Sofwan Sulthon dalam keterangannya, Selasa (31/1).
“Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono harus hadir dan segera melakukan audit serta evaluasi secara terbuka terhadap tata kelola arena berkuda JIEP Pulomas,” ujar Sofwan.
Ia khawatir, jika tidak segera dibenahi kontingen berkuda DKI Jakarta akan sulit menyapu medali emas dalam PON XXI Aceh-Sumut pada 2024 mendatang.
Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta, Aryo Djojohadikusumo di Rakerprov di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) akhir Desember 2022 lalu.
Dalam Rakerprov, Aryo berkomitmen akan menyapu bersih emas di PON 2024. Di tahun 2023 akan tancap gas menghadapi Pra kualifikasi PON yang akan digelar pada Juli sampai September 2023. Ini ditujukan untuk menyeleksi siapa yang bisa tampil di PON 2024.
“Kami meragukan target Aryo itu untuk menyapu bersih medali emas di PON 2024 itu bisa melesat atau tidak tidak tercapai,” ujarnya.
Pasalnya, lanjut Sofwan, fakta dilapangan para atlet berkuda yang bergabung dalam Pelatda DKI tidak bisa berlatih di arena berkuda kebanggaan masyarakat Jakarta, yakni Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur. Padahal, para atlet ini akan membawa nama baik DKI di kancah nasional maupun internasional.
“Sudah seharusnya JIEP dibawah pengelolaan PT Pulomas Jaya di audit atas pemanfaatan fasilitasnya khususnya untuk menopang prestasi atlet DKI menuju PON 2024,” tegas Sofwan.
Diketahui, Jakarta International Equestrian Park atau Taman Berkuda International Jakarta merupakan arena olahraga berkuda yang berlokasi di Pulomas, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Area berkuda yang dikelola oleh PT Pulomas Jaya, anak perusahaan PT Jakarta Propertindo ini dapat menampung sekitar 1500 orang. Taman berkuda ini memiliki standar internasional dan merupakan fasilitas berkuda terbesar se-Asia. Di kompleks ini terdapat 156 kandang kuda dua lantai, rumah sakit kuda, kandang isolasi, ruang makan, asrama, dan kantor manajemen.(RMID)
Tinggalkan Balasan