Hadapi Tantangan Perubahan, Adaro Kembangkan Budaya Bad News First

JAKARTA, BANPOS – PT Adaro Energy Indonesia Tbk terus berupaya fokus pada tiga hal untuk menghadapi berbagai tantangan perubahan di masa depan.
Pertama, eksekusi. General Manager HSE, Risk Management, and Crisis Team Leader PT Adaro Energy Indonesia Tbk Rusdi Husin menjelaskan, Adaro selalu melakukan perencanaan yang akurat dan pemeriksaan yang ketat. Serta berani dan cepat dalam mengambil keputusan. Tugas dan wewenang, didelegasikan kepada tim di bawahnya, sesuai kemampuan.
Kedua, culture atau budaya kerja. Dalam mengembangkan budaya kerja, Adaro berupaya menciptakan iklim kerja yang tough love. Budaya bad news first atau mendahulukan kabar buruk dikembangkan, untuk mencari solusi yang cepat dan tepat, secara bersama-sama.
Tak kalah penting, Adaro menghilangkan budaya sektoral. Karena pada hakekatnya, kepentingan perusahaan harus di atas kepentingan individu.
Ketiga, people. Terkait hal ini, Adaro konsisten meninjau empat kriteria. Yakni karakter, kompetensi, leadership, serta grit atau usaha tiada henti untuk mendapatkan sesuatu.
“Percuma gembar-gembor visi misi, target bila Anda tidak punya karakter atau integritas yang baik. Once Anda melanggar integritas, end of story. Tidak akan ada orang yang mau ikut Anda. Anda akan gagal jadi seorang pemimpin,” ujar Rusdi dalam sesi Leadership Talk Kompetisi Menulis Energi Baru Terbarukan dan Lingkungan Hidup/National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2023 di Makara Art Center, Universitas Indonesia, Depok, Minggu (12/2).
Dalam pengembangan kapasitas personel, Adaro mengalokasikan lebih banyak waktu untuk menjadi mentor. Supaya bisa mencetak the next leader. Serta memberikan fire test kepada kader-kader Adaro yang memiliki talent classification A dan B, untuk dilibatkan dalam berbagai proyek strategis dan kompleks. (RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *