JAKARTA,BANPOS – Pemuda Muhammadiyah tengah menggelar Muktamar Ke-18 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Agenda yang digelar tiap 4 tahun sekali itu sekaligus untuk memilih ketua umum baru Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah Eko Pujiatmoko mengatakan ketua umum ke depan harus bisa menjaga marwah Pemuda Muhammadiyah.
Karena itu, lanjut Eko, Pemuda Muhammadiyah memerlukan energi baru untuk mengembalikan marwah Pemuda Muhammadiyah di bidang dakwah, ekonomi, dan ideologi.
“Sehingga energi baru ini kita harapkan, dakwah dan ekonomi itu nanti hadir bersama kepemimpinan Muhammad Sukron,” kata Eko dalam keterangannya, Rabu (22/2).
Menurut Eko, PWPM Jateng berkomitmen untuk mengawal proses Muktamar yang berlangsung 21-24 Februari 2023 ini berjalan sebagaimana mestinya.
Bahkan, lanjut Eko, pihaknya mengirimkan bantuan Kokam dari Jateng untuk membantu pengamanan pelaksanaan Muktamar ke-18 di Balikpapan yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini.
“Alhamdulillah kemudahan-kemudahan itu hadir. Kita kompak demi kemaslahatan gerakan kita,” tegas Eko.
Hal senada dikatakan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Dikky Shadqomullah. Dikky mengatakan sebagai salah satu elemen penting bangsa, kiprah dan kontribusi Pemuda Muhammadiyah sangatlah penting.
“Kontribusi Pemuda Muhammadiyah cukuplah besar bagi umat dan bangsa Indonesia,” ujar Dikky.
Namun demikian, pada umur yang semakin matang ini pula Pemuda Muhammadiyah harus terus melahirkan energi baru. Banyak tokoh bangsa menaruh harapan besar agar organisasi pemuda Islam modernis yang merupakan aset umat dan bangsa Indonesia ini terus bergerak, bertumbuh, dan semakin matang sebagai organisasi pemuda yang bisa memberi kontribusi nyata bagi masa depan umat dan bangsa Indonesia.
Menurut Dikky, energi baru Pemuda Muhammadiyah itu ada pada sosok calon ketua umum Muhammad Sukron. Sebagai organisasi kader, lanjut Dikky, kekuatan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi modernis ada pada energi kebersamaannya.
Selama ini, lanjut Dikky, kata kebersamaan itu terkesan bersifat simbolis semata. “Kita ingin ke depan budaya saling asah, asih, asuh itu bukan sekedar slogan, tapi tindakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Muhammad Sukron menyatakan ajang Muktamar Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum untuk merajut ukhuwah antarkader Pemuda Muhammadiyah.
Selain itu, Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah itu, menurut Sukron, merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader Pemuda Muhammadiyah maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Adanya kesamaan visi perjuangan dan agenda nyata untuk mengembalikan marwah Pemuda Muhammadiyah itu yang membuat PWPM Jateng dan PWPM Jatim mendorong Sukron untuk menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ke depan.
Pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah kali ini, Sukron mendapatkan rekomendasi terbanyak, dari pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM), yakni sebanyak 27 rekomendasi PWPM dari total 34 PWPM se-Indonesia.(RMID)
Tinggalkan Balasan