JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi berbagai capaian yang diraih Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef Adreanus Nae Soi selama memimpin NTT. Salah satunya terlihat dari perekonomian NTT pada triwulan I-III 2022 yang berhasil tumbuh sebesar 2,80 persen. Bank Indonesia NTT memproyeksikan, pada tahun 2023 ini perekonomian NTT akan tumbuh antara 4,31 sampai 5,11 persen secara year on year (yoy).
“Apresiasi juga patut diberikan kepada Gubernur Victor Laiskodat yang pada tahun 2022 menerima penghargaan Medal of Merit, Ordem de Timor Leste dari Pemerintah Timor Leste, atas keberhasilannya membantu merealisasikan kerjasama Indonesia-Timor Leste di perbatasan Wini (Indonesia)-Oekusi (Timor Leste) dalam membangun free trade zone atau zona perdagangan bebas. Setidaknya sekitar 30-40 industri besar akan dibangun di kawasan ini. Selain menyerap lapangan pekerjaan, juga dapat meningkatkan produktivitas NTT,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai jamuan makan malam bersama Gubernur NTT Viktor Laiskodat, di Rumah Dinas Gubernur NTT, Kupang, Sabtu malam (25/2).
Turut hadir dalam acara ini antara lain Wakil Gubernur NTT Josef Adreanus Nae Soi, Anggota DPD Abraham Paul Liyanto, Kapolda NTT Johni Asadoma, Danlanud NTT Marsma NTT Aldrin Petrus Mongan, dan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTT Gavriel Putranto Novanto. Hadir pula para pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat antara lain, Penasihat Dumoly Pardede, Wakil Ketua Umum Junaidi Elvis dan Ananda Mikola, Deputi Hubungan Antar Lembaga Erwin Indrianto, Direktur Advokasi dan Hukum Rudy Kabunang, serta Komunikasi dan Media Hasby Zamri.
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, bersama pemerintah pusat, NTT sudah mulai mengembangkan konsep Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di Labuan Bajo. Sehingga bisa mewujudkan pariwisata yang sustainable dan menjadikan NTT sebagai destinasi impian kelas dunia. Selain itu, Labuan Bajo juga telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain.
“Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permen Parekraf Nomor 5 tahun 2020 yang membutuhkan dukungan dari pemda untuk implementasinya,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, pengembangan terhadap Labuan Bajo sangat penting, mengingat keberadaannya merupakan pintu masuk bagi turis yang ingin mengunjungi Pulau Rinca dan Pulau Komodo, yang menjadi habitat Komodo, hewan endemik yang hanya ada di wilayah tersebut. Tidak ada di tempat lain di daerah manapun di dunia ini.
“Selain di sektor pariwisata, NTT juga fokus mengembangkan energi baru terbarukan energi panas matahari, angin, serta arus laut. Antara lain melalui Sumba Iconic Island, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1000 Pulau, Flores Geothermal Island, Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Larantuka, Program Biogas Rumah (BIRU), dan Koridor Interkoneksi Gigawatt Sumba-Jawa. Potensi EBT di NTT yang sangat besar, masih terbuka bagi para investor,” pungkas Bamsoet.(RMID)
Tinggalkan Balasan