SERANG, BANPOS – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari ini di Provinsi Banten membuat masyarakat cemas. Selain itu, akibat cuaca ekstrem tersebut, sudah menelan korban ambruknya rumah.
Diketahui, berdasarkan laman resmi www.bmkg.go.id, untuk wilayah Provinsi Banten Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk selalu waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak bagian Tengah dan Selatan, Kabupaten Serang bagian Barat, Kabupaten Tangerang bagian Selatan, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam siaran persnya usia mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian secara virtual di Pendopo Gubernur KP3B Curug, Kota Serang, Senin (27/2) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap cuaca ekstrem saat ini. Meminta kepada seluruh pihak untuk memperhatikan keamanan saat akan dan sedang melakukan aktivitas, khususnya kepada para nelayan yang hendak melaut.
“Karena ini alam. Saudara-saudara kita khususnya nelayan yang akan melaut untuk benar-benar memperhatikan masalah keamanan,” katanya.
“Persiapkan sebaik mungkin, bila benar-benar tidak memungkinkan jangan dipaksakan melaut,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, dalam situasi seperti saat ini, Pemprov Banten juga memperhatikan kondisi para nelayan. Pihaknya juga sedang mempersiapkan bantuan beras kepada masyarakat Banten yang sudah masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Dinas Sosial Banten.
Sementara itu, sejumlah rumah di Kabupaten Serang ambruk dan mengalami rusak berat yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem pada Senin (27/2). Diketahui, selama satu pekan terakhir, wilayah Kabupaten Serang dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas curah hujan tinggi serta angin kencang.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh BPBD Kabupaten Serang, setidaknya terdapat 14 bangunan rumah yang saat ini mengalami rusak sedang hingga rusak berat sejak Jumat tanggal 24 Februari 2023. Tak hanya rumah warga, kantor instansi APDESI pun terdampak dengan status rusak berat.
Sekitar Pukul 08.00 WIB, sebanyak 1 rumah warga di Kampung Berangbang Desa Lontar dan 10 rumah di Kampung Langgen Desa Alang-alang Kecamatan Tirtayasa dilaporkan mengalami rusak sedang serta kantor APDESI rusak berat. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan korban masih menempati rumahnya.
Pukul 18:15 WIB pada Minggu tanggal 26 Februari 2023, Kabid Rehabilitasi & Rekonstruksi pada BPBD Kabupaten Serang, Siti Komariah, menyampaikan laporan bahwa hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa 1 rumah warga di Kampung Kepuh Desa Lebak Kepuh Kecamatan Lebakwangi. Dampak dari peristiwa tersebut, rumah warga atas nama Sudirah mengalami rusak berat.
Pada hari yang sama, BPBD Kabupaten Serang juga menerima laporan dari Anggota TRC, Asep. Ia menyampaikan peristiwa akibat cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang di Kecamatan Carenang membuat 1 rumah warga di Kampung Sambilawang Desa Teras Kecamatan Carenang ambruk sekitar pukul 22:05 WIB. Kerugian akibat peristiwa tersebut mencapai Rp15 juta dan korban masih bertahan menempati rumahnya yang berstatus rusak sedang.
Terbaru, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, Ahmadi menyampaikan peristiwa 2 rumah ambruk di Kecamatan Ciruas, Senin (27/2) sekitar pukul 07.00 WIB. Menurutnya, rumah warga di Kampung Pulo Desa Pulo ambruk pada Minggu (26/2) akibat hujan lebat disertai angin kencang.
“Rumah atas nama Nurjen sebagai Petani dan Dulkamid yang berprofesi sebagai buruh harian lepas saat ini keduanya mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa dan saat ini korban tinggal di rumah saudaranya,” ujarnya.(MUF/RUS/PBN)
Tinggalkan Balasan