SERANG, BANPOS – Lahan bekas galian pasir di Kampung Curug Barang RT 09/03, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, menelan korban jiwa. Salah seorang siswa pada SDN Curug Barang bernama Ibnu Saka (10) diketahui tenggelam di kolam galian dengan kedalaman sekitar 4 meter, Kamis (2/3).
Berdasarkan keterangan warga setempat, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, saat beberapa siswa SDN Curug Barang sedang istirahat. Sekitar 5 siswa SD tersebut, bermain di lokasi bekas galian pasir yang sudah tidak beroperasi saat hujan gerimis selama beberapa jam sejak semalam.
“Saya juga dibangunkan warga saat istirahat di pos depan rumah, bahwa ada anak sekolah tenggelam di bekas galian pasir. Spontan saya dan warga melakukan pencarian,” ujar salah satu warga, Purnama, saat ditemui BANPOS di rumah duka, Kampung Curug Barang, tak jauh dari lokasi kejadian.
Purnama menceritakan, saat menerima informasi terjadi peristiwa anak tenggelam, ada yang membawa tali tampar untuk terjun ke kolam yang dipenuhi oleh air hujan. Ada juga warga yang ikut mencari dengan menggunakan ban bekas.
“Sejumlah warga terdekat ikut terjun ke air mencari korban,” ucapnya.
Purnama mengatakan, selang setengah jam pencarian, korban berhasil ditemukan dan langsung diangkat ke permukaan untuk kemudian dilakukan pertolongan pertama. Sejumlah personil PMI Mancak pun ikut membantu pertolongan pertama kepada korban.
“Namun karena kondisi kritis, kemudian korban dilarikan ke Puskesmas Mancak,” tandasnya.
Sementara, Petugas Paramedis Puskesmas Mancak, Ambar Susilawati, mengaku berduka atas musibah yang menimpa warganya. Saat menerima korban, pihaknya bersama dokter dan petugas sudah berusaha maksimal dalam menangani korban.
“Bahkan semua peralatan dan pemasangan oksigen digunakan untuk menolong korban. Namun nyawa siswa SD tersebut sudah tidak tertolong lagi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan penyebab meninggalnya putra kedua dari Endri Handoko adalah disebabkan banyak material seperti air, pasir dan lumpur yang masuk ke saluran pernapasan. Akibat masuknya material tersebut, pernapasan pada korban tersumbat.
“Kami atas nama Puskesmas Mancak baik itu dokter dan para medis turut berduka, kami sudah maksimal menangani korban, akan tetapi sudah tidak tertolong lagi. Saat kita periksa, kondisi badan memang masih terasa hangat, akan tetapi denyut nada sudah tidak ada,” ungkap Ambar Susilawati.
Berdasarkan pantauan BANPOS di lokasi bekas galian pasir, sejumlah petugas Inafis Polres Cilegon dan petugas Polsek Mancak serta Kepala Unit (Kanit) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Cilegon, Ipda Agus Rusmana Nur, melakukan melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kanit SPKT Polres Cilegon, Ipda Agus menyampaikan bahwa setelah adanya laporan dari warga, pihaknya kemudian terjun ke lokasi kejadian tenggelam di wilayah Desa Mancak, guna mengumpulkan data dan melakukan identifikasi penyebab meninggalnya siswa SD tersebut.
Terpisah, di rumah duka, Kapolsek Mancak Iptu Asep Gundara dan Komandan Rayon Militer (Danramil) Mancak Kapten Ahmad Yani nampak turut melayat di kediaman Endri Handoko. Keduanya datang ke kediaman korban sejak siang hingga sore dan ikut menshalatkan jenazah serta menghadiri ke pemakaman. (BAR/MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan