CILEGON, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat mengadakan kegiatan edukasi Germas pada masyarakat dalam rangka pencegahan stunting melalui Posyandu kepada 100 kader Posyandu yang berlangsung di Greenotel, Kota Cilegon, Senin (6/3).
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Rully Kusumawardhany, menjelaskan selain puluhan kader Posyandu, kegiatan ini juga diikuti pengurus tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP PKK) dari kecamatan dan kelurahan.
Selain itu, ada pula kepala Puskesmas se Kota Cilegon dan juga penanggung jawab promosi kesehatan, dan petugas gizi Kota Cilegon.
Dikatakan Rully, edukasi Germas pencegahan stunting kepada para kader Posyandu ini, digelar dalam rangka menindaklanjuti instruksi Kementrian Kesehatan agar dilaksanakan kota kabupaten se Indonesia, berkaitan dengan promosi kesehatan yaitu gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas. Adapun tema yang diambil menurut Rully, edukasi Germas terkait peran dari kader posyandu yaitu pencegahan stunting melalui Posyandu aktif.
Lebih lanjut, Rully mengatakan saat ini dari ratusan Posyandu di Kota Cilegon, beberapa diantaranya belum bisa dikatakan Posyandu aktif. Karena Kementerian Kesehatan mempersyaratkan tiga kriteria untuk bisa menjadikan Posyandu terstandar menjadi Posyandu aktif.
“Ini memang yang sekarang lagi gencar dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan. Karena yang diharapkan Posyandu yang ada sekarang ini bisa terstandar. Nah untuk menstandarkan nya, Posyandu aktif itu harus memenuhi minimal 3 kriteria, yaitu memiliki pengurus Posyandu nya itu minimal 5 orang di setiap Posyandu, kemudian melaksanakan kegiatan minimal 8 kali dalam setahun dan juga melaksanakan kegiatan pelayanan baik untuk ibu hamil, bayi balita, pra usia sekolah, remaja dan usia lanjut,” kata Rully.
Untuk itu, Posyandu aktif harus memenuhi 3 kriteria tersebut. Dan apabila tidak memenuhi salah satu nya, Posyandu tidak bisa dikategorikan menjadi posyandu aktif.
Dilibatkan nya para kader Posyandu juga dilakukan dalam rangka persiapan, mengingat kedepannya Posyandu tidak hanya ditargetkan sampai di Posyandu aktif, akan menuju ke Posyandu Prima.
“Untuk Posyandu Prima ini aturan hukumnya kemudian peraturan-peraturan yang terkait dengan operasional Posyandu Prima sedang digodok oleh Kementrian Kesehatan tapi semua turut berproses,” katanya.
Sehingga diharapkan para kader yang terlibat aktif di dalam Posyandu memahami betul syarat-syarat yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan, sehingga para kader memiliki peran dalam pencegahan stunting.
Karena pencegahan stunting ini termasuk tema utama yang digencarkan oleh Kementrian Kesehatan, sehingga menurutnya banyak faktor yang harus dipahami dan dilakukan. Tidak hanya kader Posyandu, Tim penggerak PKK juga turut dilibatkan, karena PKK termasuk pembina dari pada Posyandu agar semuanya saling bersinergi.
“Jadi nanti dipastikan dulu seluruh kader itu tau kriteria apa, supaya Posyandu nya itu masuk dalam kategori syaratnya masuk Posyandu aktif. Jangan sampai salah satu syaratnya belum terpenuhi. Supaya capaian-capaian atau target-target yang dibebankan oleh Kementrian Kesehatan ke kabupaten kota bisa diakui sah,” tambah Rully.
Kalau sampai saat ini kader sudah mencukupi, tapi saya tidak menutup mata ada 14 Posyandu yang kadernya masih belum 5.
Sementara itu, Wakilkota Cilegon Helldy Agustian yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga meminta para kader Posyandu bisa membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Kota Cilegon.
“Saya berharap kader-kader Posyandu aktif membantu pemerintah. Mengkampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat, memberikan edukasi tentang gizi, sehingga ibu hamil, bayi, balita itu bisa sehat dan tercukupi gizinya. Jadi InsyaAllah angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan, dan angka stunting juga semakin menurun,” kata Helldy. (LUK)
Tinggalkan Balasan