JAKARTA, BANPOS – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Darmansyah optimistis, kinerja perbankan di wilayah Kalimantan tahun ini mencapai dua digit.
Keyakinan tersebut muncul seiring pertumbuhan perekonomian nasional yang cenderung positif meski masih dibayang-bayangi tekanan global.
Ia menyebut, pasca pandemi Covid-19, pertumbuhan perbankan di Kalimantan meningkat drastis. Terbukti perekonomian Regional Kalimantan tumbuh 5,97 persen year on year (yoy) pada triwulan- IV tahun 2022, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kontribusi produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Regional Kalimantan Tahun 2022 terhadap PDB nasional, mencapai 9,23 persen. alias naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,25 persen.
“Kontribusi ini menempati posisi ketiga setelah Sumatera (22,04 persen) dan Jawa (56,48 persen),” rincinya dalam dalam acara Focus Group Discussion (FGD) OJK, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (3/3).
Sepanjang 2022, kondisi perekonomian di Regional Kalimantan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan konributor PDRB terbesar bagi Regional Kalimantan, yaitu sebesar 52,20 persen.
Darmansyah menjelaskan, struktur PDRB Kalimantan triwulan IV-2022 didominasi oleh tiga sektor. Yakni, pertambangan, terutama batubara (Kaltim, Kalimantan Selatan/ Kalsel dan Kalimantan Utara/ Kaltara). lalu sektor industri pengolahan, utamanya industri pengolahan Crude Palm Oil atau CPO (Kalsel, Kalimantan Barat/Kalbar dan Kalimantan Tengah/Kalteng).
Dan ketiga, pertanian, utamanya kelapa sawit dan padi (Kalteng, Kalbar, dan Kalsel).
Selanjutnya, per Desember 2022, kinerja perbankan di Kalimantan menunjukkan angka pertumbuhan positif. Ini tercermin dari peningkatan aset 15,81 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) di level 15,84 persen, dan kredit di angka 10,34 persen secara yoy.
Menurut dia, intermediasi perbankan cukup baik dengan Loan to Deposite Ratio (LDR) 72,37 persen. Serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross 2,41 persen dan NPL Nett 0,94 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit posisi Desember 2022 didominasi oleh kredit produktif, yaitu sebesar 60,42 persen dari total kredit.
Pertumbuhan kredit didorong oleh kredit produktif yang tumbuh 12,21 persen, dengan kredit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang tumbuh 50,13 persen secara yoy.
Proporsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit se-Kalimantan posisi Desember 2022 sebesar 65,44 persen, terhadap total kredit.(RMID)
Tinggalkan Balasan