LEBAK, BANPOS – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak memberikan pelatihan di bidang pertanian kepada 20 Narapidana (Napi) yang berada di Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten.
Kegiatan yang digelar di aula Lapas Rangkasbitung tersebut dihadiri langsung oleh Kalapas Rangkasbitung didampingi Pejabat Struktural, Kepala Dinas Pertanian Lebak beserta penyuluh Dinas Pertanian, Staf Pembinaan, dan diikuti oleh 20 orang WBP Lapas Rangkasbitung.
Diketahui, Pelatihan Pertanian ini akan digelar sesuai standar pelatihan selama 36 jam pengajaran dengan menggunakan metode teori dan praktikum. Nantinya peserta narapidana akan diuji kompetensi keahliannya untuk mendapatkan sertifikat keahlian.
Kepala Dinas Pertanian Lebak, Rahmat mengatakan, semoga dengan pelatihan pertanian yang diberikan dapat bermanfaat kepada para Warga Binaan.
Rahmat menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan lima materi yang akan diberikan kepada WBP Lapas diantaranya ialah Budidaya Cabai, Budidaya Pakcoy dan Caisim, Budidaya Kangkung dan Bayam, Budidaya Jamur dan Praktek Pembuatan Pupuk Kompos.
“Bertani itu banyak manfaatnya, sederhana namun bermakna besar, satu-satunya sektor usaha yang mampu bertahan dalam kondisi krisis jadi belajarlah sungguh-sungguh, gali dari para instruktur kami ilmu-ilmunya, mulai lah dari hal kecil karena akan menjadi besar, insyaallah life skillnya bisa bermanfaat sampai kapanpun,” ujar Rahmat kepada BANPOS, Selasa (7/3).
Sementara itu, Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang dalam sambutannya mengatakan, pelatihan pertanian ini merupakan program berkualitas dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian bagi warga binaan Lapas Rangkasbitung, dengan melihat letak geografis dan luas lahan di SAE yang cukup luas, Lapas Rangkasbitung akan memaksimalkan kegiatan pelatihan pertanian sebagai dasar pengembangan SAE.
“Pelatihan ini juga bertujuan untuk menyiapkan warga binaan setelah habis masa pidananya akan memiliki keterampilan di bidang pertanian, jadi fokus untuk ikut kegiatannya, sungguh-sungguh dan jangan sampai ada pelanggaran. Output kalian harus kompeten, paling tidak nanti bisa memanfaatkan pekarangan untuk menghasilkan. Bisa bertani untuk diri sendiri dan keluarga jadi manfaat sekali,” tandasnya.(CR-01/PBN)
Tinggalkan Balasan