JAKARTA, BANPO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah jurus jitu untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di Pelabuhan Merak menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Menteri Perhubungan (Men¬hub) Budi Karya Sumadi mengatakan, jurus pertama yakni menyiapkan penambahan der¬maga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak.
“Kami siapkan lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat, Banten. Ada 65 unit kapal yang dioperasikan di Merak dan 15 unit di Ciwandan,” ungkap BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi dikutip dari keterangan resminya usai mengunjungi Pelabuhan Merak, Banten, kemarin.
Jurus kedua, yaitu melakukan sosialisasi pembelian tiket se¬cara online, minimal satu hari sebelum keberangkatan kepada masyarakat.
Jurus ketiga, menyiapkan buf¬fer zone atau tempat pengendapan kendaraan yang tengah dibangun di tol arah Merak KM 97. Dengan adanya buffer zone, kepadatan di area pelabuhan dapat dihindari.
Selain menjadi tempat is¬tirahat, nantinya area terse¬but akan difungsikan sebagai tempat screening untuk me¬mastikan penumpang sudah memiliki tiket.
“Kami juga menyiapkan se¬jumlah Langkah, seperti me¬nambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area hingga mengelola ticketing, kami akan cek terus perkembangannya,” tuturnya.
Mudik Gratis
Eks Dirut Angkasa Pura ll ini mengimbau masyarakat tak mudik menggunakan sepeda motor. Karena, Kemenhub akan menyediakan banyak transpor¬tasi mudik gratis.
Mudik gratis akan mulai dibuka hari ini. Dalam program mudik gratis tahun ini Kemen¬hub membuka 28 kota tujuan yang bisa dipilih masyarakat. Meliputi sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Is¬timewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatera.
Tak hanya menyediakan bus mudik gratis, masyarakat yang telah terdaftar juga ber¬hak mengikutsertakan sepeda motornya. Kendaraan itu akan diangkut ke kota tujuan pemudik menggunakan truk.
“Akan banyak bus gratis, banyak kereta gratis, banyak kapal gratis yang bisa digunakan,” ucap BKS.
Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Da¬nau dan Penyeberangan (Gapas¬dap) Bakauheni Warsa mengaku, pihaknya telah menyiapkan 50 kapal ferry untuk melayani angkutan Lebaran 2023.
Menurut Warsa, hal itu bertu¬juan agar dapat mengangkut para pemudik yang menggunakan kendaraan atau yang tidak meng¬gunakan kendaraan.
Warsa menjelaskan, akan menerapkan pembatasan kapa¬sitas angkut pada setiap kapal yang melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, maupun sebaliknya.
“Ini untuk menjamin kesela¬matan dan kenyamanan penumpang saat pelayaran,” katanya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno me¬minta kemacetan panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak pada Lebaran tahun lalu, jangan terulang kembali.
Dia meminta agar konsen¬trasi volume penumpang tak menumpuk di satu waktu. Seharusnya Pemerintah dan pemangku kepentingan lain bisa menjamin kemananan pemudik di wilayah Sumatera, khususnya di Lampung.
“Tanpa itu, apapun rekayasa yang dilakukan tidak akan lan¬car. Ditambah lagi program bus gratis yang ke arah Lampung sedikit,” katanya.
Menurut Djoko, seharusnya Pemerintah Daerah mulai se¬rius mempertimbangkan ketersediaan transportasi umum di wilayahnya. Apalagi, saat mudik masyarakat tak hanya ingin berdiam diri di rumah, tapi ingin mengunjungi sanak saudara.
Masalah ketersediaan trans¬portasi umum ini menjadi per¬masalahan klasik yang sering disinggung saat musim mudik namun terlupakan begitu saja. Akhirnya, banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.(RMID)
Tinggalkan Balasan