CILEGON, BANPOS – PT KRAKATAU POSCO kembali melakukan transplantasi karang buatan di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, sebagai upaya pemulihan ekosistem pesisir dan laut. Transplantasi ini memanfaatkan produk samping berupa slag baja yang dibentuk menjadi substrat, Sabtu (18/3).
Department Head PR & GA KRAKATAU POSCO Edwin Sumiroza mengatakan, Substrat buatan untuk transplantasi menggunakan slag baja yang disebut Slag Aggregates hasil dari proses di Steel Making yang memiliki kandungan mineral tinggi termasuk kalsium dan zat besi, membuatnya sangat mendukung pertumbuhan kehidupan tanaman laut, hal ini telah diteliti oleh tim dari POSCO di Korea. Transplantasi terumbu karang buatan ini telah menjadi agenda rutin tahunan bagi perusahaan sebagai bentuk nyata aktivitas Corporate Citizenship.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pemeliharaan dan pengawasan secara rutin terhadap transplantasi terumbu karang buatan yang telah ditanam sejak 2021 lalu, dan saat ini KRAKATAU POSCO memperluas lahan transplantasi terumbu karang buatan karena substrat yang digunakan dinilai efektif dalam pertumbuhan transplantasi terumbu karang,” ungkap Edwin melalui keterangan tertulis yang diterima BANPOS, Kamis (23/3).
KRAKATAU POSCO memberikan bantuan berupa rak-rak coral dengan substrat, Fish House dan Wire mesh yang ditanami oleh tiga jenis terumbu karang yaitu Acropora Brancing, Acropora Tabulate dan Foilos.
Dengan dukungan Loka PSPL Serang dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, KRAKATAU POSCO berpartisipasi dalam menjaga biota laut agar produksi perikanan dapat optimal dan berkelanjutan serta dapat mendatangkan banyak wisatawan untuk pemulihan roda ekonomi.
“Hal ini merupakan bukti bahwasanya by-products (produk samping) yang dihasilkan oleh KRAKATAU POSCO merupakan bahan yang ramah lingkungan bagi kehidupan bawah laut. Secara jangka panjang, kegiatan yang kita lakukan ini akan memberikan dampak yang sangat baik bukan hanya bagi kehidupan bawah laut tapi juga akan berdampak untuk mendatangkan pariwisata dan juga menjadi sumber bagi nelayan dalam mencari ikan. Dengan demikian, secara tidak langsung, kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lokal,” tutup Edwin. (*/LUK)
Tinggalkan Balasan