JAKARTA,BANPOS – Donald Trump melakukan kampanye pertamanya sebagai kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Sabtu (25/3) waktu setempat. Kampanye ini dilakukan Trump di tengah dugaan namanya yang terseret hukum soal uang tutup mulut untuk bintang film porno.
Kampanye Trump berlangsung di Bandara Waco, Texas. Dengan tangan di dada, Trump berdiri menghadap para pendukungnya ketika acara dibuka dengan lagu berjudul Justice for All.
Lagu ini dibawakan oleh paduan suara dari orang-orang yang dipenjara atas peran mereka dalam serbuan 6 Januari 2022 di Gedung Kongres AS. Beberapa cuplikan dari aksi tersebut ditampilkan di layar besar yang
ada di lokasi ketika paduan suara menyanyikan lagu kebangsaan, dan rekaman saat Trump membacakan Ikrar Kesetiaan.
Penampilan ini terasa luar biasa, membuka kampanye perdana Trump sebagai kandidat capres Partai Republik. Kemudian, Trump berpidato mengenai kasus hukumnya, termasuk penyelidikan jaksa di New York soal uang tutup mulut untuk bintang porno Stormy Daniels, yang bernama asli Stephanie Clifford, pada 2016.
Menurut Trump rangkaian kasus yang membuatnya menjadi “pesakitan” itu hanyalah serangan politik untuknya dan pengikutnya.
“Preman dan penjahat yang merusak sistem peradilan kita akan dikalahkan, didiskreditkan dan dipermalukan,” kata Trump, dilansir Associated Press.
Alasan Trump menggalang dukungan di Waco, bukan tanpa alasan. Kota kecil itu punya sejarah melakukan perlawanan terhadap Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat, yang waktu itu dipegang Demokrat pada 1992, dinilai bertindak lebay. Mereka menerjunkan Biro Investigasi Federal (FBI), badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika untuk mengepung gereja suatu sekte di Waco. Pengepungan dilakukan berhari-hari. Tujuan pengepungan agar pimpinan aliran gereja itu menyerah.
Dalam pengepungan itu, tiba-tiba saja salah satu gudang amunisi di bangunan itu meledak. Insiden ini menyebabkan 87 orang meninggal dunia. Semua korban adalah anggota sekte agama tersebut.
Mereka memang tengah berkumpul karena percaya sebentar lagi kiamat akan tiba. Senjata mereka kumpulkan hanya sebagai antisipasi jika suatu saat rakyat dilarang menggunakan senjata.
Pemerintah Pusat beraksi, menyusul adanya laporan bahwa di bangunan itu banyak sekali senjata api. Seorang sopir truk mengaku mengantarkan senjata itu ke kompleks beberapa kali.
Upaya Jaksa Distrik Manhattan, New York, Alvin Bragg yang juga seorang Demokrat, mengincar Trump, kali ini pun dianggap upaya yang berlebihan. Trump pandai memanfaatkan momentum rencana penetapan dirinya sebagai tersangka untuk membangun sentimen. Kelihatannya berhasil.
Terbukti penggalangan dana kampanye untuk Trump mencapai 1,5 juta dolar AS hanya dalam waktu singkat, setelah Trump mengumumkan dia akan ditangkap.
Bragg tengah menyelidiki dana sebesar 130 ribu dolar AS (sekitar Rp 2 miliar) yang dibayarkan sebagai uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels menjelang Pemilu Presiden 2016. Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, sebelumnya menyatakan, pembayaran itu atas arahan Trump untuk menutupi perselingkuhannya dengan Daniels.
Sedangkan Trump membantah adanya perselingkuhan tersebut. Orang-orang dekat Trump juga menyatakan, Cohen bergerak sendiri.(RMID)
Tinggalkan Balasan