LEBAK, BANPOS – Proyek pengaspalan Jalan Situragen – Cigemblong yang merupakan kewenangan Dinas PUPR Kabupaten Lebak disebut buruk dalam pengerjaannya. Bahkan, kontraktor sempat diminta untuk melakukan perbaikan ulang atas pembangunan jalan itu.
Diketahui, proyek tersebut bernilai Rp79 miliar, dan dikerjakan oleh PT CIpadang Jayabaya Putra Utama (CJPU). Pembangunan tersebut pun sempat disetop oleh Dinas PUPR lantaran diduga dibangun tidak sesuai dengan ketentuan.
“Hari Jumat lalu (19/5) proyek jalan itu sempat dihentikan, karena aspalnya jelek,” ujar salah seorang warga setempat.
Aktivis warga Panggarangan, Asep Pahrudin, kepada wartawan mengkritisi terkait hasil pekerjaan proyek jalan oleh PT CJPU tersebut, yang dipandangnya buruk dan abaikan kualitas.
“Saya selaku warga menyangkan terhadap kegiatan pembangunan jalan tersebut yang saya pandang asal-asalan. Dari mulai pembangunan drainase sampai pengerjaan hotmix terkesan asal jadi, sehingga kualitas jalan buruk, dan itu bisa dilihat dengan bukti banyak hotmix yang terkelupas,” ungkapnya, kemarin.
Dirinya meminta pihak Dinas PUPR Lebak untuk ketat dalam melakukan pengawasan terhadap pemborong, agar kualitas pekerjaan bisa maksimal dan tidak asal mengerjakan.
“Saya minta sebelum dilakukan pengaspalan kerikil yang sudah mengelupas dan berceceran wajib di perbaiki lagi, agar pengerjaan hotmix merata dan ketebalannya juga dikerjakan secara maksimal sesuai spek, sehingga kualitas pembangunan jalan bagus dan bisa bertahan lama,” kata Asep.
Sementara, Ketua DPC Gapensi Kabupaten Lebak, Moch Nabil Jayabaya, kepada wartawan memberikan respons bahwa proyek yang dikerjakan oleh PT CJPU itu saat ini tengah dilakukan perbaikan.
“Sedang dalam perbaikan. Dimonitor saja,” ujar Nabil.
Terpisah, Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Lebak, Hamdan Soleh, membenarkan terkait hal tersebut. Ia mengaku sudah menegur pihak pelaksana dan meminta agar dilakukan perbaikan.
“Sudah ditegur dan diinstruksikan perbaikannya. Termasuk ruas jalan Cimandiri Laut – Cibarengkok yang ambruk beberapa waktu lalu. Itu sudah dilakukan pengerjaan ulang,” ucapnya kepada wartawan.
Menurutnya, dari adanya laporan warga tersebut, pihaknya mengaku langsung menindak lanjuti dengan melakukan pemantauan ke lapangan.
“Memang saat kami pantau ada beberapa titik yang kurang sempurna, dan saya telah memperingatkan pihak pelaksana baik secara lisan mau pun secara tertulis, dan meminta agar memperbaiki titik-titik yang mengalami kerusakan. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah melaporkan ke kami,” tutur Hamdan.
Adapun untuk drainase yang ambruk, hal itu telah dilakukan pengerjaan ulang. Namun pengerjaan ulang itu khusus titik yang ambruknya saja. “Yang ambruk juga karena dampak kehujanan saat kondisinya masih basah. Yang lain ga ada masalah,” jelasnya. (WDO/DZH)
Tinggalkan Balasan