Pemkab Lebak Abai Hak Anak Berkebutuhan Khusus

LEBAK, BANPOS – Diskriminasi yang dirasakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dinilai bukan hanya dilakukan oleh masyarakat saja, namun juga dilakukan oleh Pemkab Lebak secara tidak langsung. Sebab, perhatian pemkab terhadap ABK masih sangat kurang, bahkan cenderung abai.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu relawan sosial Lebak yang juga tenaga pendidik di Sekolah Khusus (SKh) Lebak, Nining Widianingsih, saat diwawancara BANPOS di Rangkasbitung.
Nining mengatakan, diskriminasi yang paling sering diterima oleh ABK adalah perundungan. Menurutnya, hal ini menunjukan bahwa masih sangat minimnya pengetahuan serta wawasan tentang ABK atau penyandang disabilitas.
“Memang banyak faktor yang menimbulkan hal tersebut terjadi, kami pun selaku pendidik masih harus memiliki perhatian khusus,” katanya Kepada BANPOS.
Nining menjelaskan, selama dirinya mengajar di dua SKH yang berada di Kecamatan Maja, Pemerintah Kabupaten Lebak belum pernah sekalipun mengadakan agenda home visit atau kunjungan dalam memperhatikan ABK di SKh tersebut.
Diskriminasi menurutnya, bukan hanya dilakukan oleh masyarakat, namun juga oleh pemkab. Ia menerangkan, baru satu kali pemkab melakukan kunjungan ke SKh, yakni saat Pendamping Disabilitas dari Kementerian Sosial. Hal itu pun setelah dirinya mengajukan kepada pihak kemensos tersebut.
“Baru satu kali aja dari Kemensos, itu pun setelah dilayangkan pengajuan untuk mengunjungi SKh. Tentu sangat disayangkan ya pemkab belum sama sekali mengunjungi, padahal anak didik tersebut banyaknya merupakan anak-anak Lebak,” jelasnya.
Ia memaparkan, dirinya sering melakukan diskusi dan audiensi dengan beberapa pihak, salah satunya Dinas Sosial Kabupaten Lebak. Ia juga sempat mengajukan permohonan bantuan kursi roda untuk menunjang keberlangsungan kegiatan belajar di SKh. Namun sayangnya, pengajuan itu ditolak.
“Kita sadari memang kebijakannya SKh ini berada di Pemerintah Provinsi. Namun, sekali lagi saya tekankan, setidaknya ABK yang ada di sana masihlah warga Lebak, butuh perhatian juga. Saya harap bapak-ibu dewan sebagai perwakilan rakyat juga dapat bersimpati setidaknya menengok masyarakatnya di sana (SKh),” tandas penerima penghargaan Kartini Lebak 2023 dari GOW Lebak ini.(MYU/DZH/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *