Pemuda Berbobot 300 Kg Dievakuasi

TANGERANG, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengevakuasi Muhammad Fajri (27) di rumahnya menggunakan alat berat forklift. Fajri warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas  dengan bobot lebih dari 300 Kg.
Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi. Mulyadi mengatakan, pihaknya dimintai oleh warga untuk mengevakuasi pria tersebut untuk dibawa berobat ke salah satu rumah sakit untuk menjalani pengobatan.
“Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung melakukan evakuasi. Ternyata, sampai ke lokasi jalan ke rumah pria tersebut sempit dan beban tubuhnya pun terlalu besar. Kita angkat pria tersebut dengan para petugas pun enggak keangkat,” ujarnya, Kamis (8/6).
Mulyadi menjelaskan, pihaknya mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi Fajri di tempat tidurnya. Butuh waktu hingga dua jam lebih untuk menaikan Fajri ke mobil pengangkut. “Berat tidak keangkat, setelah bongkar pintu juga ga bisa diangkat, akhirnya kita pakai forklift. Dari forklift kita naikin ke mobil semacam kaya bentor, baru kita bawa ke Puskesmas Pedurenan, lalu di sana dibawa RSUD Kota Tangerang,” ungkapnya.
Dia memaparkan, Fajri baru menempati rumah tersebut selama 2 tahun belakangan bersama dengan satu orang keluarganya. Berdasarkan keterangan warga, lanjutnya, Fajri telah terlihat mengalami obesitas sejak berusia 11 tahun. “Informasi 11 tahun badannya  sudah terlihat besar. Terkait medisnya itu kewenangan dari pihak Dinas Kesehatan. Kita hanya melakukan evakuasi saja,” ungkapnya.
Sementara, salah satu warga sekitar Epi mengatakan, keseharian Fajri hanya berbaring di atas kasurnya. Pada tahun sebelumnya, dirinya mengaku masih melihat Fajri beraktivitas di luar rumah. “Ya cuma tiduran saja tidak kemana- mana, soalnya dari sebelum dia ngedrop gini masih bisa keluar naik motor sama pacarnya. Waktu itu pacarnya masih ada, setelah pacarnya meninggal dia ngedrop nggak keliatan keluar lagi tiduran aja. Sekitar satu tahun, setelah pacarnya meninggal,” paparnya.
Epi menambahkan, Fajri tinggal berdua dengan orang tua nya. Saat dievakuasi pada Rabu (7/6) kemarin, kata Epi, Fajri mengeluhkan sakit pada bagian kaki kanan yang membengkak. “Dia lagi sakit di kaki kanannya karena kurang bergerak jadi dia tambah bengkak kaki kanannya keluar cairan. Tapi dia bilang kalau abis di urut enak agar ringan, kalo di lagi cerita sama saya,” tandasnya.(PBN/BNN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *