Akselerasi Target 30 Juta UMKM Digital, Kementerian BUMN RI Gandeng Tokopedia Luncurkan ‘Rumah BUMN’

JAKARTA, BANPOS – Halaman khusus berisi kumpulan produk UMKM binaan Kementerian BUMN RI ‘Rumah BUMN’ resmi diluncurkan di Tokopedia. Produk-produk di halaman ini berasal dari para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia mulai dari Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

Menteri BUMN RI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM bergabung dalam ekosistem digital pada tahun 2024 mendatang. Oleh sebab itu, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan target tersebut.

“Kali ini, kami menggandeng Tokopedia untuk meluncurkan halaman kurasi produk UMKM binaan Kementerian BUMN RI di platform digital Tokopedia. Kami berharap, makin banyak pelaku UMKM yang go modern, go digital, go online dengan bergabung dan memanfaatkan panggung ini, dan di sisi lain, makin banyak masyarakat bangga buatan Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, UMKM berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB dan menyerap 96,9 persen dari total tenaga kerja nasional. Erick menyebut, keberadaan UMKM yang tangguh dan relevan dengan perkembangan era adalah tanggung jawab bersama.

“Rumah BUMN sendiri bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga terwujud UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas. Kami mengapresiasi Tokopedia yang punya semangat yang sama dan konsisten dalam mendorong kemajuan UMKM,” tandasnya.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, mengatakan pertumbuhan industri e-commerce terjadi cenderung merata di berbagai penjuru di Indonesia. Sepanjang kuartal I 2023, data internal Tokopedia menunjukkan Lombok Utara (NTB), Natuna (Kepulauan Riau) dan Badung (Bali) menjadi wilayah dengan kenaikan tertinggi jumlah pelaku usaha, dengan kenaikan rata-rata hampir 30 persen, dibandingkan kuartal I 2022.

“Selain itu, Tokopedia bisa diakses oleh masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia. Melihat data pertumbuhan dan potensi yang sangat besar ini, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia dengan marketplace yang terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persennya UMKM, terus berupaya membantu pelaku UMKM Indonesia menjadi pemeran utama dan makin menjadi pilihan masyarakat. Salah satu caranya adalah berkolaborasi dengan Kementerian BUMN RI, meluncurkan ‘rumahnya UMKM Indonesia’ Rumah BUMN di platform Tokopedia,” jelas Astri.

Dengan adanya kerja sama Tokopedia dan Kementerian BUMN RI ini, UMKM binaan Kementerian BUMN RI, sebagai contoh Sambal Mantu dan Madu Suhita, bisa mendapatkan exposure lebih. Pelaku UMKM juga berkesempatan mengikuti pelatihan gratis dan komprehensif tentang berbisnis online.

Berbagai Inisiatif Tokopedia Bersama Pemerintah Dorong Kemajuan UMKM Indonesia

Selain Rumah BUMN, Tokopedia telah melakukan sederet upaya dalam mendukung pegiat usaha lokal melalui berbagai inisiatif. Salah satunya dengan widget khusus Bangga Lokal pada halaman utama Tokopedia sebagai bentuk dukungan untuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

“Tokopedia bersama Kemenves RI/BKPM juga melakukan sosialisasi dan memfasilitasi pelaku UMKM untuk memperoleh izin usaha (Nomor Induk Berusaha/NIB) secara online demi memberikan perlindungan hukum serta pendampingan bisnis. Sepanjang 2022, Tokopedia bersama pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pegiat UMKM mendaftar NIB,” kata Astri.

Tokopedia pun menggencarkan inisiatif Hyperlocal yang mengusung teknologi geo-tagging. Salah satu manifestasinya, yaitu Kumpulan Toko Pilihan (KTP) untuk mendekatkan penjual dengan pembeli terdekat. Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan yang memudahkan penjual menitipkan produk di gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi, sehingga pelaku usaha tidak perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Tokopedia juga memiliki halaman Pusat Edukasi Seller yang menyediakan berbagai materi edukasi pengembangan usaha yang bisa diakses gratis oleh pelaku UMKM. Di dalamnya, juga terdapat Modul Literasi Keuangan hasil kolaborasi Tokopedia bersama Bank Indonesia dan OJK guna meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM lokal,” tandasnya.

Sambal Mantu Khas Bali, Gandeng Petani Lokal Hasilkan Sambal Embe Bebas MSG

Pemilik Sambal Mantu (Bali), Made Ani Setia Wulan, menceritakan perjalanannya terjun ke dunia UMKM yang mulanya terinspirasi dari kegemaran keluarga terhadap sambal embe khas Bali.

“Awal mula pembuatan Sambal Mantu terinspirasi dari kegemaran keluarga kami terhadap sambal embe khas Bali, yang terdiri dari perpaduan bawang merah, bawang putih, garam dan cabai,” ungkapnya.

Kini, Wulan menggandeng sekitar 5 petani di Petang dan Tabanan untuk memastikan bahan-bahan lokal yang digunakan dalam pembuatan Sambal Mantu berkualitas tinggi. Ia memadukan resep tradisional dan pengolahan modern untuk menciptakan cita rasa sambal Bali yang enak, gurih, crispy dan bebas MSG.

Seiring berjalannya waktu, produk Sambal Mantu makin digandrungi masyarakat dari berbagai daerah dan kerap dijadikan oleh-oleh khas Bali oleh wisatawan. Hal ini membuat Wulan akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan tetap untuk menekuni usaha rumahan Sambal Mantu.

“Inisiatif Rumah BUMN di Tokopedia membantu UMKM seperti Sambal Mantu untuk lebih menumbuhkembangkan bisnis. Produk kami bisa secara mudah ditemukan dan dibeli lebih banyak masyarakat lewat halaman khusus Rumah BUMN di Tokopedia. Selain kemudahan akses dalam berjualan online dan menjangkau pasar yang lebih luas, kami juga memiliki kesempatan mendapatkan modal serta pembinaan usaha,” tuturnya.

Pada kuartal I 2023, Sambal Mantu mengalami peningkatan transaksi sebesar lebih dari 2 kali lipat jika dibandingkan kuartal I 2022.

“Berkat Tokopedia, kami bisa memaksimalkan penjualan online sehingga secara tidak langsung juga membantu para petani lokal di Petang dan Tabanan,” ucapnya.

Awalnya Rugi Ratusan Juta, Kini Madu Suhita Sukses Berdayakan Peternak di Lampung

Usaha Madu Suhita (Bandar Lampung) berawal dari keinginan sang pemilik, Isnina, bersama suami untuk mengkonsumsi madu murni. Namun saat itu, ia belum menemukan madu yang sesuai di pasaran. Isnina pun mencoba untuk memelihara lebah madu secara mandiri.

“Awalnya, kami gagal dan rugi ratusan juta rupiah. Bermodal ketekunan dan konsistensi, kami akhirnya berhasil memiliki beberapa peternakan lebah madu di Lampung. Kami menggandeng masyarakat pinggiran hutan yang beternak lebah untuk menjadi pemasok. Selain di Lampung, kami juga bekerja sama dengan peternakan lebah di Bukit Barisan dan Jambi,” ungkap Isnina.

Dalam menjaga kualitas produk, Madu Suhita berinovasi dengan memanfaatkan mesin penurun kadar air dari madu sehingga produk madu menjadi lebih tahan lama untuk disimpan dan aman dikonsumsi hingga tiga tahun.

“Teknologi pascapanen ini baru kami yang punya,” katanya.

Madu Suhita berjualan online di Tokopedia sejak 2019. Penjualan online di Tokopedia berkontribusi hampir 50 persen dari keseluruhan penjualan produk Madu Suhita.

Isnina pun mencatat ada kenaikan transaksi antarpulau lebih dari 3,5 kali lipat pada kuartal I 2023 dibandingkan kuartal I 2022.

“Kami sangat mengapresiasi Tokopedia yang memberikan panggung lebih bagi UMKM lokal binaan Kementerian BUMN RI melalui halaman ‘Rumah BUMN’. Para UMKM harus lebih maju dan kreatif untuk menggarap potensi pasar, termasuk lewat platform digital seperti Tokopedia,” katanya. (MUF)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *