Jelang Libur Panjang Idul Adha, Dispar Targetkan 3,5 Juta Wisatawan

SERANG, BANPOS – Pasca wabah Covid 19 melanda, kondisi pariwisata di Provinsi Banten diklaim mengalami peningkataisampaikan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten, tercatat ada sekitar 61 juta wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata di Provinsi Banten pada tahun 2022.

Jumlah itu meningkat sekitar empat kali lipat dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun sebelumnya yakni pada 2021 sekitar 16 juta wisatawan.

”Di tahun 2022 kemarin, kami sudah menetapkan tahun kebangkitan pariwisata. Pariwisata bangkit, ekonomi meningkat. Nah, indikatornya apa? Dari kunjungan wisata di tahun 2021 kemarin 16 juta, di tahun 2022, 31 n cukup signifikan.

Berdasarkan data yang dSeptember kemarin mencapai 61 juta sekian,” ucap Kepala Dispar Provinsi Banten Al Hamidi di kantornya pada (14/6).

Bahkan, Al Hamidi menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan itu pun turut diikuti pula oleh meningkatnya perputaran uang di Provinsi Banten.

Ia menjelaskan dalam tiga bulan terakhir saja, berkat adanya peningkatan jumlah wisatawan tingkat perputaran uang di Provinsi Banten mencapai kurang lebih sekitar Rp12 triliun.

Berapa triliun perputaran duit selama tiga bulan ya, mulai dari tanggal 10 Februari sampai dengan tanggal 14 Mei kemarin. Lebih dari 12 triliun dari UMKM yang terputar di Perwisata Banten. Ini datanya ada, ini hasil data ini, hasil dari BI dan teman-teman OJK,” terangnya.

Oleh karenanya kini, Dispar tengah berupaya melakukan pembenahan terhadap sejumlah titik pariwisata di Provinsi Banten.

Harapannya dengan begitu, tingkat wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten dapat meningkat, terlebih lagi di tahun ini mayarakat tengah bersiap menghadapi libur panjang perayaan Idul Adha.

”Ada 1080 titik destinasi wisata yang ada di Provinsi Banten yang sudah tertata dengan baik itu ada 700 titik. Data yang ada di Simparda kita untuk promosi itu sudah 459 titik. Jadi, di sini sudah lebih dari separuh destinasi yang sudah tertata dengan baik, sudah dijual. Nah, sehingga kunjungan wisata itu wajar perlu meningkat,” ucapnya.

Pada libur lebaran Idul Adha tahun ini, Dispar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3,5 juta orang yang datang berwisata di Provinsi Banten.

”Di targetkan di libur panjang ini dan hari raya Idul Adha ada 3,5 juta para wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan mancanegara, nusantara, dan lokal,” katanya.

Di samping itu, kendati tingkat wisatawan dan perputaran uang di Provinsi Banten mengalami peningkatan, sayangnya sumbangsihnya terhadap Pendapatan Daerah belum begitu optimal.

Al Hamidi menjelaskan mengapa pariwisata di Provinsi Banten belum bisa memberikan sumbangsih yang optimal terhadap Pendapatan Daerah, hal itu disebabkan oleh belum adanya Unit Pelaksana Teknis yang mengatur perihal pengelolaan sumber pendapatan.

”Memang kalau pak Pj Gubernur mengarahkan kepada saya, Provinsi Banten gak usah ada target misalkan berapa PAD nya, dengan majunya kabupaten/kota sama provinsi juga akan maju. Jadi kita tidak ada target pak. Di Dinas Pariwisata sendiri, saya belum ada UPT Pariwisata belum juga ada pengelolaan sumber pendapatannya dari distribusi, belum ada juga,” tuturnya.

Selain itu penyebab lainnya adalah belum adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur retribusi terhadap tempat pariwisata tersebut.

”Di sisi lain pemerintah daerah belum mempunyai Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur retribusi untuk pajak atau retribusi masuk ke tempat objek wisata, seperti itu. Itukan harus ditetapkan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Ditambah lagi, Al Hamidi menjelaskan bahwa target dari Pemprov Banten adalah bukan pada besaran kontiribusi pariwisata terhadap pendapatan daerah, melainkan penataan pariwisata yang dapat mendorong para wisatawan berkunjung ke Banten.

”Karena pak Gubernur bukan menargetkan retribusinya, tetapi penataan mendorong bagaimana berwisata di Banten ini berkembang maju di bawah Dinas Pariwisata,” tandasnya. (MG-01/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *