PANDEGLANG, BANPOS – Lima orang anggota Pandawara Group tercengang melihat kondisi Pantai Teluk, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya dipenuhi sampah dan saat ini sudah terpasang paving block. Kelima orang tersebut diantaranya Rafly Fasya, Agung Permana, Rifki Sadulah, Muchamad Ikhsan dan Gilang Rahma.
Kedatangan Pandawara Group tersebut dalam rangka melihat secara langsung kondisi Pantai Teluk yang sebelum dinobatkan menjadi pantai terburuk dan terkotor nomor 1 di Indonesia. Dimana sebelumnya sempat viral karena diposting dalam media sosial Pandawara.
Namun kondisi saat ini di Pantai Teluk membuat Pandawa Group tercengang karena cepatnya proses pembersihan sampah di Pantai Teluk tersebut.
Anggota Pandawara, Rifki Sadulah mengatakan, inilah perubahan yang terjadi di Pantai Teluk atau Pantai terburuk dan terkotor nomor 1 di Indonesia.
“Dan inilah perubahan keseluruhan di Pantai Labuan hingga saat ini. Perubahan yang cukup signifikan,” katanya, dikutip BANPOS dari tayangan video di akun Instagram, @pandawaragroup, Selasa (13/6).
Rifki menjelaskan, meskipun belum sampai kepada titik sempurna. Namun untuk merubah semua ini sampai titik sempurna butuh waktu proses dan biaya yang lebih besar.
“Kita harap masyarakat setempat dan pemerintah setempat dapat lebih bersinergi melestarikan dan menjaga seluruh ekosistem laut yang ada di pantai ini,” ucapnya.
Sementara itu, anggota Pandawara lainnya, Rafly Fasya mengucapkan rasa sukur atas perubahan yang telah dilakukan pemerintah daerah di Pantai Teluk.
“Alhamdulilah bisa dilihat kondisi sekarang sudah memakai paving block. Sebelumnya memprihatinkan sih,” katanya.
Anggota Pandawa Group lainnya, Agung Permana mengungkapkan, terjadinya perubahan di Pantai Teluk merupakan upaya hebat telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah.
“Telah menghasilkan progres yang sangat signifikan. Walau secara kasat mata masih banyak sampah terlihat, menurut beberapa informasi dan laporan kita dapatkan sisa sampah ini sengaja dibiarkan untuk mengantisipasi bilamana terjadi abrasi di Pantai Teluk ini,” katanya.
Selanjutnya, Muchamad Ikhsan, mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam menangani masalah sampah di Pantai Teluk merupakan implementasi dari Pancasila.
“Dan inilah upaya dilakukan masyarakat dan pemerintah dalam penerapan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia,” katanya.
Anggota Pandawa Group lainnya, Gilang Rahma menyampaikan harapannya agar ke depan Pantai Teluk menjadi tempat wisata.
“Kami berharap untuk kedepannya semoga Pantai Teluk Labuan ini, menjadi pantai dengan perubahan terbaik di Indonesia. Dan tentunya ini bisa menjadi tempat wisata, serta menciptakan ekonomi kreatif bagi warga setempat,” katanya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengungkapkan, kalau Pandawara datang kembali ke Pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan.
“Datang kembali setelah 22-23 Mei 2023 lalu Pandawara melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Teluk,” katanya.
Waktu kedatangan kembali Pandawa Group yakni pada hari Senin, 12 Juni 2023. Pandawara kembali datang dan memposting perubahan yang terjadi di Pantai Desa Teluk.
“Saya mengapresiasi gerakan yang dibuat oleh Pandawara generasi muda peduli, sehingga berhasil menggerakan berbagai lapisan masyarakat untuk turut peduli dalam aksi ini,” katanya.
Dijelaskannya, mulai dari para siswa, mahasiswa, masyarakat, pelaku UMKM Desa Teluk, organisasi pemuda, pecinta alam, pihak swasta, BUMN, BUMD dan seluruh aparatur pemerintah dari tingkat desa, daerah dan provinsi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam penanganan sampah.
“Perlu kesadaran semua pihak karena kerusakan lingkungan akibat sampah adalah musuh kita bersama. Dengan adanya gerakan ini semoga dapat menyadarkan semua pihak agar lebih bijak dalam pengelolaan sampah,” katanya.(dhe/PBN)
Tinggalkan Balasan