Sulit Ditertibkan, Ngemis Sudah Jadi Profesi

LEBAK, BANPOS – Maraknya Pengemis disekitar pusat kota di Kabupaten Lebak mendapat sorotan dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak. Pasalnya, para pengemis di Kabupaten Lebak dinilai sudah menjamur, bahkan kerap ditemui di dekan pusat pemerintahan.

Ketua Umum HMI-MPO Cabang Lebak, Habibullah, mengatakan bahwa pengemis di Kabupaten Lebak sangat mudah ditemukan. Menurutnya, dengan jarak kurang dari satu kilometer di sekitar gedung Kantor Bupati, sudah dapat ditemukan berbagai jenis pengemis yang berkeliaran.

“Misal saja di Balong Rancalentah yang jadi tempat masyarakat berkumpul atau bahkan di lampu merah dekat Taman Hati. Di sana banyak pengemis mulai dari manusia silver, badut hingga yang lebih memprihatinkan ialah anak-anak,” kata Habibullah saat melakukan audiensi dengan Bupati Lebak, Jum’at (23/6) di gedung Negara Kabupaten Lebak.

Habib menjelaskan, fenomena tersebut mulai mengganggu ketertiban masyarakat umum. Ia meminta, Pemerintah harus bertindak tegas dengan memberikan sanksi serta pemberdayaan agar para pengemis dapat lebih mandiri serta tidak kembali mengulangi hal serupa.

“Kami (HMI-MPO) menyadari bahwa fenomena ini sudah mengakar, namun kami meminta agar Pemkab Lebak lebih serius menyelesaikan permasalahan sosial yang memilukan ini di Lebak,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan bahwa Pemkab Lebak telah berupaya dalam mengentaskan masalah pengemis yang marak di Lebak. Mulai dari melakukan razia hingga pembinaan, namun para pengemis tersebut tidak jera.

“Ini sudah dijadikan profesi bagi mereka, kita sudah sering mengupayakan melalui Satpol-PP dan juga Dinas Sosial, namun mereka kembali lagi seperti semula,” ucap Iti.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Eka Darmana Putra, mengatakan bahwa pengemis-pengemis yang sering ditemukan di sekitar Kota Rangkasbitung seolah membuat kegiatan mereka sebagai profesi sehari-hari.

Menurutnya, pihaknya telah sering melakukan pembinaan bahkan memberikan bantuan sosial hingga bantuan modal.

“Seperti yang ibu (Bupati) bilang, ini sudah seperti dijadikan profesi oleh mereka. Namun ke depan insyaallah kami akan berikan pembinaan lebih agar hal seperti ini bisa teratasi,” tandasnya. (MYU/DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *