Kunjungi Museum Multatuli, Adian: Lebak Pernah Merubah Dunia

LEBAK, BANPOS – Bumi Multatuli, sebutan lain dari Lebak, disebut merupakan salah satu daerah yang pernah merubah dunia dari segi pemikiran. Hal itu karena Lebak lah yang membuat Douwes Dekker atau Multatuli, menuliskan bukunya yakni Max Havelaar, yang menjadi pemicu gerakan anti kolonialisme nasional.

Demikian disampaikan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Yunus Yusak Napitupulu atau lebih di kenal sebagai Adian Napitupulu, saat datang mengunjungi Museum Multatuli di Kabupaten Lebak pada Sabtu (1/6).

Adian yang juga Anggota DPR RI tersebut hadir didampingi oleh Sejarawan Nasional asal Lebak, Bonnie Triyana, juga Ketua DPD Provinsi Banten yang juga Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, serta rombongan dari Pospera Kabupaten Lebak.

Dalam kunjungan tersebut, Adian dipandu langsung oleh Bonnie sedari awal hingga keluar ruang Museum. Pada sesi wawancara, Adian mengaku terkejut dengan kekayaan sejarah yang berada di Kabupaten Lebak, terutama yang tersimpan dan dilakukan oleh Douwes Dekker atau Multatuli.

“Ini benar-benar luar biasa. Kekayaan sejarah yang dimiliki disini membuktikan bahwa Lebak pernah merubah dunia. Bukan dalam hal material ya, namun pemikiran,” ujar Adian kepada wartawan dihalaman Museum Multatuli.

Adian menjelaskan bahwa rekam sejarah yang berada di Museum Multatuli harus terus dipertahankan, dilestarikan serta disampaikan kepada masyarakat. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kolonialisme itu mengerikan.

“Bukan tidak mungkin kolonialisme ini hadir kembali di era sekarang dengan wajah baru. Maka dari itu, beruntungnya Lebak atau bahkan Banten memiliki sosok sejarawan muda seperti Bonnie untuk merawat sejarah yang ada,” jelasnya.

Ia menerangkan, saat ini Indonesia butuh politisi muda yang tidak menampilkan banyak gaya dengan pakaian yang mahal. Tapi Indonesia membutuhkan sosok politisi muda yang memiliki pemikiran dan kepedulian terhadap rakyat serta kemajuan daerah.

Lanjut Adian, perlu sosok yang mengerti sejarah dalam tubuh lembaga wakil rakyat untuk melihat Indonesia Lebih baik 25 tahun ke depan.
“Yang dipilih bukan hanya namanya, tapi perilakunya. Kenapa kita harus mendukung caleg muda? Karena dia (Bonnie) mengerti sejarah, karena kita ingin melihat Indonesia 25 tahun ke depan menjadi lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Bonnie Triyana memaparkan, semangat dan perjuangan dari tokoh-tokoh di dalam Museum Multatuli harus diabadikan dalam bingkai keberpihakan terhadap rakyat.

“Semangat ini yang kita abadikan dan disematkan menjadi nama museum,” singkatnya yang juga Calon Anggota DPR RI Dapil Banten 1. (MYU/DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *