Penyandang Disabilitas Didukung untuk Berwirausaha

CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mendorong penyandang disabilitas untuk berwirausaha. Salah satunya dengan merencanakan pendampingan dan pelatihan kewirausahaan.

Untuk itu, Pemkot Cilegon bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan diskusi pengembangan kewirausahaan penyandang disabilitas di Rumah Belajar Banten Creative Disability, Senin (3/7).

Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, pihaknya akan mendukung usaha yang dimiliki para penyandang disabilitas tersebut yakni dengan memberikan fasilitasi.

“Banten Creative Disability juga akan kita bantu pekan ini badan hukumnya lewat notaris supaya bisa menaungi wirausaha di bawahnya. Misalnya usaha pijit itu kan sudah jalan ya temen-temen disabilitas ini, tapi belum punya NIB (Nomor Induk Berusaha) nanti kami bantu cepat,” kata Sanuji, Senin (3/7).

Menurut Sanuji, diskusi ini penting dilakukan untuk menemukan kendala saat melakukan usaha, khususnya usaha yang tengah digeluti para penyandang disabilitas. Selain itu juga untuk menerima kritik dan saran agar nantinya bisa dibuat produk-produk yang bernilai ekonomi.

“Di Kota Cilegon sudah ada usaha disabilitas, tapi tampaknya perlu diperluas lagi.

Semua disabilitas punya hak yang sama, punya kelayakan yang sama dengan teman-teman yang tidak disabilitas dalam membangun usahanya,” ujar Sanuji.

Sementara itu, Fungsional Madya Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi pada Bappenas Ari Lesmana meminta Pemkot Cilegon untuk meningkatkan fasilitasi pelatihan hingga stigma dari kewirausahaan penyandang disabilitas.

“Jadi ke depan itu memang kita harapannya sih bisa lebih mensosialisasikan terkait dengan penyandang disabilitas ini. Mereka memang perlu penanganan khusus dari seluruh lapisan masyarakat juga dari pemerintah,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Tomi Hartoyo selaku Founder Komunitas Banten Creative Disability menyampaikan, saat ini ada 14 wirausaha penyandang disabilitas di Banten Creative Disability.

“Segera ada diskusi ini agar perencanaan pembangunan baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat dalam memperingati lebih memperhatikan lagi terhadap penyandang disabilitas, khususnya bagi mereka mereka yang mencoba untuk mandiri melalui UMKM,” harapnya.(LUK/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *