JAKARTA, BANPOS – Seleksi pemain Timnas U-17 untuk berlaga di Piala Dunia U-17 masih bergulir di 12 daerah di Indonesia. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan, mereka yang bakal masuk Timnas U-17 adalah bibit-bibit unggul yang benar-benar memiliki talenta. “Tidak ada titipan,” tegas Erick.
Hingga kini, seleksi pemain Timnas U-17 telah dilakukan di tiga tempat, dari 12 daerah yang diagendakan. Pertama, seleksi dilakukan di Bandung. Empat talenta muda dipilih dari Kota Kembang itu, dari total 187 peserta mengikuti seleksi. Kedua, di Palembang. Di Bumi Sriwijaya, PSSI menjaring dua pemain dari 147 peserta seleksi.
Adapun seleksi ketiga, digelar di Bali. Erick mengamati langsung 947 pemain yang mengikuti proses seleksi di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar, kemarin. Ini adalah rekor untuk seleksi pemain terbanyak yang dilakukan di beberapa kota.
Erick mengakui, antusiasime peserta seleksi di Bali luar biasa. Hal ini menunjukkan potensi bibit unggul di Bali sangat besar. Terkait dengan seleksi ini, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI mengubah konsep untuk rekrutmen tim U-17 yang akan disiapkan untuk Piala Dunia U-17.
Untuk melahirkan pemain yang unggul, Erick memastikan proses seleksi ini berjalan objektif. Ia menekankan agar tidak boleh ada ‘titipan’ dalam seleksi pemain. “Semuanya harus sesuai kriteria,” tegasnya.
Selain materi pemain, Erick benar-benar ingin memastikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia. Ia tidak ingin polemik Piala Dunia U-20 kembali terulang di Piala U-17 yang berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember 2023.
Erick menyebut ada enam sampai delapan stadion yang disiapkan untuk Piala Dunia U-17 2023. FIFA akan mengirim tim untuk mengecek ulang stadion-stadion yang diusulkan.
“Nanti bulannya akan saya kasih tahu, untuk pengecekan ulang. Tetapi ini yang saya bilang pengecekan awal diperlukan terutama untuk stadion belum pernah kami usulkan, seperti Bogor dan JIS ini yang saya tunggu,” jelasnya.
Kembali ke seleksi. Persaingan seleksi di Bali bakal berlangsung ketat. Mengingat jumlah peserta yang terpilih dimungkinkan lebih banyak dibanding dua kota sebelumnya. Jumlah 947 peserta itu berasal dari Bali, sejumlah kota di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku.
Nantinya, peserta yang lolos seleksi akan bergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-17 di Jakarta pada Agustus. Di Ibu Kota, pemain akan diseleksi ulang untuk dikirim ke Jerman sekitar 1,5-2 bulan lamanya.
Sekadar informasi, Timnas Indonesia U-17 sedang mencari 22 pemain terbaik untuk tampil di Piala Dunia U-17 2023. Ada seleksi yang dilaksanakan di 12 kota Indonesia mulai 12-30 Juli 2023.
Ketua Tim Seleksi Pemain U-17 Indra Sjafri masih belum membeberkan jumlah peserta dari Bali yang akan dikirim ke Jakarta. “Belum tahu berapa jumlahnya karena kami perlu melihat kualitas mereka,” kata mantan pelatih Bali United itu.
Salah satu poin utama penilaian dalam mencari bibit pemain muda itu adalah kemampuan taktikal para peserta baik secara individu, grup, dan dalam tim. Ada pun syarat dalam seleksi itu adalah pemain kelahiran 1 Januari 2006-31 Desember 2007.
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti menyebutkan, skema promosi-degradasi dari seleksi Timnas U-17 digunakan untuk memberi kesempatan kepada pemain lain. Tim kepelatihan akan menilai setiap pemain yang disesuaikan dengan performa dan kriteria yang dibutuhkan oleh tim.
“Saya akan memilih pemain yang terbaik dan sesuai kriteria yang saya tentukan. Kalau memang mereka bagus dibandingkan pemain-pemain yang sudah ada, ya akan saya ambil. Kalau nggak lebih baik, kami ambil anak-anak dari lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB,” aku Bima Sakti.
Mantan punggawa Timnas Indonesia ini juga mengatakan, para pemain yang mengikuti proses seleksi akan dinilai dan dapat dipulangkan setiap minggunya. Sehingga, pengembangan pemain menjadi kunci utama untuk menjadi skuad Garuda Muda.
Mengenai kriteria, Bima Sakti mengungkapkan pemain yang bakal terpilih tentu dilihat dari segi kualitas, posisi yang sesuai dengan kebutuhan tim, dan postur tubuh yang sesuai dengan posisi yang ditempati. Misalnya seperti bek, kiper, mutlak harus memiliki tinggi 180 cm ke atas.
Dua legenda timnas Indonesia yakni Firman Utina dan Budi Sudarsono menjadi pemantau pemain-pemain yang mengikuti seleksi di Tangerang. Mereka tampak serius dan fokus mengamati setiap pemain-pemain yang mengikuti seleksi ini.
“Kami sudah menyaring nama-nama pemain yang potensial untuk dikirim mengikuti seleksi tim di Jakarta. Kriteria pemain tentu seperti yang diinginkan oleh pelatih Bima Sakti yakni punya mental yang bagus, postur tubuh yang ideal, skill yang oke, disiplin, kekuatan, komunikasi, VO2max dan lain-lainnya,” pungkas Firman Utina. (RMID)
Tinggalkan Balasan