Gregoria Cs Siapkan Mental

SERANG, BANPOS – Gregoria Mariska Tunjung Cs siap berlaga di turnamen Korea Open 2023. Mentalitas pemain menjadi kunci tim bulutangkis Indonesia menggapai asa meraih gelar.

Korea Open merupakan turnamen berlevel BWF Super 500 yang bakal dihelat pada 18-23 Juli di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea.

Gregoria Mariska Tunjung cs. baru saja menyelesaikan latihan terakhir sebelum pertandingan pertama dimulai besok. Latihan selama 60 menit ini juga sekaligus menjajal lapangan pertandingan.

“Ini pertama kali saya main di kota Yeosu dan dibandingkan lapangan pertandingan yang lain relatif lebih kecil venuenya,” ungkap Gregoria.

“Karakteristiknya sedikit berangin jadi tadi coba benar-benar adaptasi agar tidak terpengaruh dengan kondisi itu. Selain itu, saya merasa cahaya di lapangannya tidak merata. Di pinggir-pinggir itu agak gelap tapi mungkin besok sudah lebih merata saat pertandingan,” jelas Gregoria.

Juara Spain Masters 2023 itu menambahkan bahwa dia mau mendapat hasil maksimal di turnamen kali ini. Oleh karenanya, faktor mental benar-benar disiapkan.

“Dari fisik, Puji Tuhan semuanya dalam keadaan baik. Paling mau lebih menyiapkan di luar itu seperti mentalnya,” kata Gregoria

“Karena saya mau punya hasil maksimal di turnamen ini,” ujarnya.

Senada dengan Gregoria, ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga merasakan hal yang sama saat mencoba lapangan pertandingan. Beberapa bagian lapangan terasa gelap yang membuat mereka agak kesulitan mengontrol shuttlecock.

“Secara garis besar lapangannya menurut kami aman tapi memang agak licin. Tapi kami tidak tahu itu karena karpetnya yang memang licin atau karena sebelum kami ada yang menggunakan juga,” sahut Bagas.

“Selain agak licin, di pinggir-pinggirnya agak gelap, kurang terang, jadi kami agak kesulitan mengontrol bola ke samping. Ini jadi bahan adaptasi kami untuk bertanding besok,” timpal Fikri.

Di turnamen Korea Open 2023, semifinalis Korea Open tahun lalu ini mengaku harus bisa mengalahkan diri mereka sendiri terutama saat berada di dalam tekanan.

“Tantangan tersulit bagi kami adalah bagaimana mengalahkan diri sendiri. Kami harus bisa keluar ketika berada di bawah tekanan dalam sebuah pertandingan,” ucap Bagas.

“Kami ingin tampil konsisten. Cukup sulit menjaga konsistensi tapi kami berharap setidaknya kami mampu mengulangi pencapaian tahun lalu,” tutup Fikri.(enk/rmid)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *