Paloh Singgung Jasa ke Jokowi dan Alasan Pilih Anies

JAKARTA, BANPOS – Apel Siaga Perubahan Partai NasDem yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin, berlangsung meriah. Di acara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkit jasanya saat mendukung Presiden Jokowi, lalu bicara soal alasan memilih Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Dalam Apel Siaga itu, puluhan ribu kader NasDem membirukan Senayan. Kemeriahan acara ini terasa hingga ke Gatot Subroto. Puluhan bus yang mengantar massa mengular, membuat arus lalu lintas di kawasan itu tersendat. Bendera dan spanduk bergambar Paloh dan Anies tersebar di sepanjang jalan.

Pukul 2.30 siang, Paloh tiba di lokasi. Bos Media Group ini tampil dengan seragam NasDem warna hitam dan baret warna senada. Paloh datang bersama Anies yang juga mengenakan rompi biru dan baret.

Keduanya bergandengan tangan saat memasuki ruang VIP GBK. Ratusan kader kompak meneriakkan yel-yel Anies Presiden.

Di ruang VIP sudah hadir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan sejumlah pengurus Partai Golkar.

Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Ketua Ahmad Ali dilanjutkan pidato politik dari Anies. Setelah itu, Paloh naik ke atas panggung menyampaikan orasi politik. Paloh berpidato dengan berapi-api. Nada suaranya tinggi dengan tangan yang kadang menunjuk, sesekali mengepal.

Paloh mengawali pidato dengan bicara tentang Indonesia sebagai negara yang kaya. Namun, segala kekayaan yang dimiliki Indonesia belum bisa mewujudkan harapan yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Karena itu, NasDem kemudian mengusung gerakan perubahan.

Paloh mengklaim, gerakan perubahan ini sejalan dengan gerakan revolusi mental Presiden Jokowi. Karena itu, pada Pemilu 2014 NasDem memberikan dukungan penuh kepada Jokowi.

“Pada Pemilu 2014 dengan seluruh kekuatan, harapan, dan energi, kita dukung Presiden Jokowi, yang kala itu menjadi calon presiden, untuk menjadi presiden di negeri ini. Kita memberikan dukungan secara totalitas, karena kita mempunyai keyakinan,” ucapnya, dengan nada tinggi.

Paloh berharap, dengan gagasan dan pemikiran itu, Jokowi mampu mewujudkan mimpi yang dicita-citakan para pendiri bangsa. “Tapi sayang seribu kali sayang. Sayang seribu sayang. Harapan belum menjadi kenyataan,” ucapnya.

Paloh menilai, kondisi Indonesia saat ini jauh dari nilai-nilai yang diharapkan para pendiri bangsa. Semangat gotong royong kebersamaan telah berubah menjadi semangat individualistik, materialistik, dan terjebak pada pragmatisme.

Indonesia yang terus terang menjadi munafik. Kondisi inilah yang menjadi dasar filosofi NasDem terus melakukan gerakan perubahan. “Kita sayang pada bangsa ini dan pemimpin negeri ini. Kita punya moral untuk mendukung presiden yang kita pimpin berhasil,” ujarnya.

Niat itu kemudian disalahartikan. Namun, NasDem tidak akan mundur. “Insya Allah kita belum menyerah,” tegasnya.

Sementara, Anies berjanji akan terus membawa ide dan gagasan tentang keadilan.

“Dalam berbagai kesempatan, apa yang menjadi gagasan dan cita-cita, konsep, ide, dengan arah menghadirkan keadilan telah berkali-kali kami sampaikan,” kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, rakyat ingin mendapatkan kesejahteraan yang setara.

Usai Apel, AHY mengapresiasi pidato Anies yang sebagian besar disampaikan melalui doa. Menurutnya, doa Anies akan dikabulkan lantaran merupakan doa dari pemimpin dan diamini rakyatnya.(PBN/RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *