Indonesia Nihil Gelar di Korea Open

KOREA, BANPOS – Indonesia nihil gelar di ajang bulutangkis Korea Open. Wakil tim Merah Putih satu-satunya yang berhasil melaju ke final yakni ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dikalahkan pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Fajar/Rian harus puas menjadi runner-up setelah mencatatkan kekalahan rubber game 21-17, 13-21, 14-21 dalam pertandin­gan yang berlangsung di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea Selatan (Korsel), kemarin.

“Alhamdulillah, tetap bersyu­kur karena pertandingan Korea Open 2023 ini selesai. Walau be­lum berhasil mempersembahkan gelar bagi Indonesia, khususnya PBSI. Kami pastinya ingin hasil yang lebih tapi lawan bermain sangat baik hari ini. Sementara, kami banyak melakukan kes­alahan-kesalahan sendiri,” kata Fajar melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.

Fajar menuturkan, pola per­mainan duo India sangat sulit dipatahkan. Kecepatan, tenaga, dan permainan no lob menjadi andalan Satwiksairaj/Chirag un­tuk melucuti pertahanan Fajar/Rian.

Pada game pertama, Fajar/Rian sudah bisa menerapkan strategi dengan baik. Tapi saat sudah unggul jauh, lawan justru mulai menemukan bentuk per­mainan terbaiknya.

Meski akhirnya dapat menga­mankan game pertama, namun Satwiksairaj/Chirag sudah lebih percaya diri di gim kedua dan ketiga sehingga sangat sulit un­tuk didikte oleh Fajar/Rian.

Di pertemuan terakhir kedua pasangan, Fajar/Rian juga me­nelan kekalahan saat bersua di babak perempat final Indonesia Open 2023, Juni lalu.

Fajar menilai performanya dengan Rian sudah membaik jika dibandingkan saat terakhir bertemu Satwiksairaj/Chirag di Istora Gelora Bung Karno.

“Kami merasa permainan kami di sini sudah cukup baik bila dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya. Tapi tetap masih banyak yang harus kami evaluasi,” ungkapnya.

Sementara itu, pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat menjelaskan faktor kekalahan pasangan Fajar/Rian akibat kurang sabar dalam mengeksekusi permainan.

“Fajar/Rian kurang sabar. Ingin buru-buru mendapatkan poin, malah berujung dengan mati sendiri,” ungkap Aryono melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, kemarin.

Aryono menjelaskan, dalam situasi mendesak, mereka sehar­usnya lebih matang dalam me­lepaskan pukulan yang terarah.

“Di laga final tadi terutama di gim kedua dan ketiga, Fajar/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Aryono. (RMID)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *