JAKARTA,BANPOS – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) meminta Pemerintah dan semua pihak untuk tidak khawatir karena anjloknya peringkat Indonesia dalam Index Performance Logistics (LPI) yang dirilis World Bank.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, penilaian itu tak perlu terlalu dirisaukan di tengah semakin membaiknya pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini.
“Pemerintah saat ini sudah on the track dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi kita tidak perlu risau berlebihan dengan persepsi LPI World Bank itu,” kata Yukki di Jakarta, Senin (24/7).
Menurutnya, yang terpenting saat ini menjaga komitmen pada perbaikan di sektor logistik. Selain itu, Indonesia juga mesti fokus menjaga pertumbuhan ekonomi guna merealisasikan program Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Yukki menegaskan, konsentrasi Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional itu setidaknya dapat dilihat pada sejumlah indikator utama yakni, berdasarkan data triwulan ll tahun ini, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi.
Selain itu, daya beli masyarakat hingga kini juga masih cukup baik, dan belanja Pemerintah terjaga, serta investasi yang ditargetkan baik itu penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercapai.
Yukki menambahkan, secara geografi dan karakteristik, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibandingkan dengan negara lainnya dalam kaitan sistem logistik nasionalnya.
Apalagi jika survei LPI hanya mengakomodir untuk beberapa komoditi saja.
Yukki menuturkan terkait pembenahan sistem logistik nasional, sejauh ini Pemerintah sudah melakukan banyak hal. Termasuk mengatur bagaimana yang menyangkut trafik dan produktivitas, digitalisasi, transformasi pelaku usaha di dalam negeri, hingga mendorong pertumbuhan investasi di sektor tersebut.
“Kita jangan berpolemik apalagi risau dengan LPI versi World Bank. Sebab tidak menutup kemungkinan, banyak juga negara-negara yang masuk dalam survei LPI justru biaya logistiknya rendah tetapi tingkat perekonomian negara-negara itu tidak bagus-bagus amat,” ujar Yukki yang juga Chairman FIATA Regional Asia Pasific.
Seperti diketahui, LPI Indonesia menempati peringkat ke-63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Indonesia mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 saat Indonesia menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15. (RMID)
Tinggalkan Balasan