SERANG, BANPOS – Provinsi Banten mengirim sebanyak 20 atlet pelajar penyandang disabilitas yang akan bertanding pada ajang Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) X tahun 2023 di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/7).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ahmad Syaukani mengatakan, kegiatan Peparpenas merupakan satu upaya memberikan ruang untuk para pelajar disabilitas, dalam mendapatkan kesempatan yang sama dengan pelajar yang normal seusianya.
“Melalui kegiatan ini juga kita memberikan upaya peningkatan peran serta para pemuda-pemudi disabilitas dalam pembangunan nasional,” ujar Ahmad Syaukani, saat pelepasan menuju Peparpenas X tahun 2023 di Palembang, Sumatera Selatan, oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Ahmad Syaukani menyampaikan bahwa kontingen Provinsi Banten pada pekan olahraga ini berjumlah 46 orang. Jumlah tersebut antara lain terdiri dari 20 orang atlet, 16 orang pelatih, 8 orang official, 2 orang petugas medis dan 2 orang tim aju.
Ia menyebut, 20 atlet yang berpartisipasi dalam Peparpenas tahun 2023 ini terdiri dari perwakilan siswa dan siswi sekolah luar biasa (SLB) se-Provinsi Banten.
Para atlet ini juga merupakan para juara dari kejuaraan Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) se-Provinsi Banten, yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Dari kejuaraan itu, para juara kita bina. Apabila usianya memenuhi syarat kita akan kirim ke tingkat nasional seperti sekarang ini,” terangnya.
Adapun cabang olahraga (cabor) yang diikuti oleh Kontingen Provinsi Banten sebanyak 6 cabor yang terdiri dari atletik sebanyak 8 orang, bulu tangkis 1 orang, catur 2 orang, renang 3 orang, tenis meja 3 orang dan bocia 3 orang.
Ahmad Syaukani menginformasikan bahwa Peparpenas ini dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli sampai 5 Agustus 2023.
“Kami berharap dengan pembinaan pelatihan yang kita terus optimalkan mampu memberikan prestasi yang baik untuk para atlet terutama untuk Provinsi Banten ini kita juga usahakan tahun ini masuk ke 10 besar,” tandasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar meminta para atlet Peparpenas kontingen Banten terus memegang teguh pada kata ‘hambatan bukan halangan”.
Sehingga, kata dia, para atlet bisa menjadikan hambatan menjadi sebuah peluang untuk terus berprestasi.
“Pada dasarnya kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentunya kita perlu upaya maksimal untuk mengubah semua itu menjadi hal yang bernilai positif,” ucapnya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan