Serikat Sopir Disosialisasikan Kamsel

LEBAK, BANPOS – Serikat Sopir Banten (SSB) yang berafiliasi dengan Federasi Serikat Buruh Keadilan (FSBK) menerima pemahaman tentang tertib berlalu lintas dan Keamanan Keselamatan Berlalulintas (Kamsel), dari Satlantas Polres Lebak. Giat ini dilakukan di Kampung Cibuah Masjid, Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung, Senin (31/7).

Kasat Lantas Polres Lebak, AKP Fiat Ari Suhada, melalui Kanit Kamsel Sat Lantas Polres Lebak, Ipda Mustofa Ibnu Safir, mengatakan bahwa budaya tertib dalam berlalu lintas penting ditanamkan sejak dini, untuk membangun budaya bertransportasi dengan selamat di kalangan para sopir truk.

“Saya mengucapkan terimakasih untuk Serikat Sopir Banten yang telah mengundang kami dari Satuan Lalulintas Polres Lebak,” ungkap Ipda Mustofa Ibnu Safir saat melakukan sosialisasi Kamsel.

Menurut dia, pihaknya menyambut baik hadirnya Serikat Sopir Banten di Lebak. Mustofa mengatakan, pertemuan sosialisasi tentang keselamatan dan tertib berkendara ini, diharapkan bukan yang pertama kali, melainkan bisa terus dilakukan.

“Tadi saya sosialisasikan tentang budaya tertib dalam berlalu lintas. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Ke depan saya siap bersinergi dengan kawan-kawan Serikat Sopir Banten,” tutur Mustofa.

Oleh karenanya, kesadaran safety driving harus dimiliki para pengemudi. “Safety driving merupakan suatu upaya yang harus ditingkatkan kesadarannya oleh para pengemudi. Tata tertib dalam berlalu lintas harus menjadi budaya yang melekat dalam diri, khususnya untuk para sopir truk”, katanya.

Ketua Serikat Sopir Banten, Mulyadi, sangat berterimakasih kepada personil Lalu lintas Polres Lebak yang bersedia hadir untuk memberikan pemahaman kepada anggotanya. Pihaknya berharap, ke depan sinergi yang baik dengan Polres Lebak khususnya Lalu lintas bisa terus dilakukan.

“Harapannya, sinergitas dengan Polres Lebak terus dilakukan, mengingat aktivitas sehari-hari banyak dilakukan di lapangan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan perwakilan Dirlantas Polda Banten dalam kampanye lalulintas terutama di jalanan,” katanya.

Menurut Mulyadi, sosialiasi lalu lintas dengan menggandeng pihak kepolisian, sangat penting dilakukan untuk menanamkan pengetahuan dan menumbuhkan perilaku tertib berlalu lintas. Ia mengatakan, diharapkan para sopir-sopir memahami tata cara berlalu lintas dengan baik, mengenal kondisi kendaraan dan tubuhnya, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan di masa datang.

“Ada tiga faktor yang menjadi penyebab kecelakaan yaitu faktor manusia, kendaraan dan lingkungan. Faktor penyebab kecelakaan tertinggi adalah manusia yang disebabkan kecerobohan pengguna jalan, kurangnya pemahaman pengguna jalan terhadap teknik berkendara, etika berlalu lintas, pengecekan kendaraan dan minimnya kesadaran sopir terhadap keselamatan berlalu lintas,” tandasnya. (WDO/DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *