Suherman Minta Walikota Tambah Anggaran

SERANG, BANPOS – Sarana pendidikan menjadi salah satu hal yang diperlukan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Akan tetapi hingga saat ini masih saja ditemukan sekolah-sekolah yang memiliki sarana pendidikan yang terbilang kurang layak.

Dalam upaya menciptakan kondisi belajar mengajar yang nyaman dan ditunjang dengan sarana yang memadai, perlu tentunya anggaran yang tidak sedikit.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (dindikbud) Kota Serang, Tb.Suherman menyampaikan bahwasanya dalam memenuhi keluhan masyarakat dan juga peserta didik yang mengeluhkan sarana pendidikan. Pihaknya hingga saat ini mengaku masih terkendala dengan anggaran yang dinggap belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Banyak sekolah yang mengeluhkan kurangnya ruang kelas dan sekolahnya rusak, tentu ini karena salah satunya, anggaran kita yang belum sesuai harapan,” ujarnya, Rabu (26/7).

Dirinya mengatakan, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan baik pada Walikota Serang maupun DPRD Kota Serang agar anggaran untuk pendidikan di Kota Serang bisa ditambah.
“Tentu kita berjuang kepada pimpinan, baik walikota maupun DPRD supaya anggaran pendidikan terutama fisik agar bisa ditambah dari tahun sebelumnya supaya beberapa sekolah yang megalami kerusakan bisa ditangani dengan baik,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa hal tersebut pihaknya lakukan agar sekolah-sekolah yang saat ini mengalami keruskan bisa secepatnya diperbaiki. Aga prosses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

“Saya inginnya sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat seperti sindangraksa dan tanjung ilir dapat secepatnya bisa diperbaiki. Karena seperti di Sindangraksa sendiri, tiga kelas yang rusak itu memang sangat dibutuhkan oleh para siswa. Terutama plafonnya juga khawatir jatuh dan bisa mengganggu proses KBM,” jelasnya.

Senada dengan itu, Sekdis Dindikbud Kota Serang Tb. Agus Suryadin mengatakan kalau instansinya melakukan pendataan dan juga mengklasifikasikan sekolah mana yang dianggap rusak berat agar bisa didahulukan pembangunan. Pasalnya, anggaran yang pihaknya terima dari Pemerintah Kota Serang terbatas.

“Sekolah yang rusak tetap kita lakukan pendataan, karena walau bagaimanapun kita harus bantu. Karena anggaran di Kota Serang ini agak terbatas, jadi hanya beberapa sekolah-sekolah yang rusak berat yang kita antisipasi, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya sekolah yang rusak tersebut, otomatis dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Pasalnya, saat melakukan kegiatan pembelajaran di bangunan sekolah yang rusak akan menimbulkan kekhawatiran seperti sekolahnya ambruk.

Ia juga mengimbau kepada para kepala sekolah yang ada di Kota Serang untuk bisa bersinergi dan bekerjasama untuk membantu memperbaiki jika ada kerusakan-kerusakan ringan di sekolahnya.

“Karena untuk kerusakan ringan ini ada kewenangan dari kepala sekolah dari anggaran bos,” tandasnya. (MG-02/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *