AMERIKA SERIKAT, BANPOS – Pertarungan dua petenis top dunia Carlos Alcaraz dan Novak Djokovic di final Cincinnati Masters 2023 tidak terhindarkan. Duel petenis nomor satu dunia dan dua dunia ini akan menjadi pertemuan keempat kalinya.
Alcaraz yang berusia 20 tahun, menjadi finalis Cincinnati termuda setelah Pete Sampras yang berusia 19 tahun pada 1991, Djokovic bisa saja menjadi juara Cincinnati tertua di Era Open. Pertemuan ini mengulang final Wimbledon yang epik bulan lalu, yang dimenangi oleh petenis nomor satu dunia Alcaraz.
Petenis asal Spanyol ini melaju ke final, setelah mengalahkan Hubert Hurkacz 2-6, 7-6(7/4), 6-3. Alcaraz bangkit untuk mengalahkan petenis Polandia itu untuk kedua kalinya dalam beberapa pekan, mendominasi set ketiga sekaligus mengatur perebutan gelar melawan Novak Djokovic.
“Ini merupakan turnamen yang sangat sulit bagi saya, semua pertandingan saya berlangsung tiga set. Tapi saya senang memenangi pertandingan semacam ini dengan tetap kuat secara mental,” kata Alcaraz seusai pertandingan.
Kemenangan yang diraih setelah dua jam dan 18 menit tersebut merupakan kemenangan pertandingan ke-53 petenis berusia 20 tahun itu musim ini, berbanding lima kekalahan. Kemenangan itu memastikan Alcaraz tetap berada di puncak peringkat dunia menjelang US Open, yang dimulai 28 Agustus. “Saya tumbuh besar dengan pengalaman ini. Senang berada di final,” ujarnya.
Setelah kehilangan set pertama, Alcaraz berada di tepi jurang pada gim ke-10 set kedua, tetapi Hurkacz melepaskan pukulan melebar pada match point dan mereka melanjutkan ke tie break. Hurkacz memimpin 4-1 pada set penentuan, tetapi Alcaraz bangkit untuk menyamakan kedudukan.
Alcaraz akan mengincar trofi Masters ketiganya musim ini setelah Indian Wells dan Madrid. Cincinnati akan menjadi final kedelapannya pada 2023. Ia adalah finalis Cincinnati termuda setelah Pete Sampras yang berusia 19 tahun pada 1991.
Sementara itu, The Djoker – julukan Djokovic melangkah ke final setelah mengalahkan petenis Jerman, Alexander Zverev 7-6(7/5), 7-5. Petenis asal Serbia ini sempat terganggu dengan pertunjukan kembang api di taman hiburan dekat stadion, tetapi berhasil mendapatkan kembali fokusnya dan menyelesaikan pertandingan.
“Saya memainkan permainan yang sangat buruk, tetapi saya bangkit kembali dan mengunci kemenangan di gim ke-12 set kedua,” kata Djokovic.
“Final dengan petenis nomor satu dan dua dunia saling berhadapan adalah yang saya kira diinginkan semua orang. Jadi, inilah kami,” ujar petenis asal Serbia itu.
Jika Djokovic memenangkan gelarnya yang keempat tahun 2023, ia akan menjadi juara tertua Cincinnati dalam Era Terbuka, melampaui Ken Rosewall (1970). (RMID)
Berita ini telah terbit di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/184808/tenis-cincinnati-masters-2023-alcaraz-dan-the-djoker-kembali-saling-cakar
Tinggalkan Balasan