SERANG, BANPOS – PEDULI tentang permasalahan masyarakat di Desa Sasahan, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten
serang. Kelompok 57 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menggelar
sosilisasi terkait pencegahan stunting dan juga sosialisasi Sadar Desa Wisata.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksakan selama dua hari. Yakni pencegahan stunting yang
dilaksanakan pada, Sabtu 12 Agustus 2023 dan Sosisalisasi Sadar Desa Wisata, Minggu 13 Agustus
2023.
Diketahui, KKM 57 UNIBA berkolaborasi dengan GenRE (Generasi berencana) Kota Cilegon dan
POKDARWIS (Kelompok sadar wisata) Provinsi Banten dalam menggelar kegiatan sosialiasi tersebut.
Ketua KKM 57 UNIBA, Muhammad Ziyad mengaku masyarakat dan para tokoh masyarakat yang
hadir antusisas dalam menyambut program kerja mahasiswa tersebut.
Mengingat adanya program kerja ini merupakan aspirasi dan masukan dari masyarakat Desa
Sasahan yang mengharapkan untuk bisa mendatangkan narasumber yang ahli dalam mengatasi
permasalahan yang ada di wilayah tersebut. Khususnya pencegahan stunting dan gizi buruk untuk
ibu dan anak. Serta Sadar Desa Wisata untuk karang taruna dan pemuda Desa Sasahan.
”Dengan adanya kehadiran kami disini semoga bisa sedikit memberi kontribusi dalam membantu
problematika serta kesadaran masyarakat Desa Sasahan agar untuk bisa lebih peduli pada gizi untuk
tumbuh kembang ibu dan anak” ujarnya, Minggu (13/8).
”Serta memberi semangat untuk para pemuda dalam mengelola dan mengembangkan wisata yang
ada di Desa Sasahan. Karena pada dasarnya desa ini sudah sangat berpotensi sekali untuk dijadikan
destinasi wisata” tambahnya.
Sekretaris Desa Sasahan, Aryani mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terimakasih pada para
mahasiswa KKM UNIBA. Paslnya, KKM 57 UNIBA tersebut membantu menampung aspirasi warga
dan merealisasikannya sesuai dengan harapan yang selama ini menjadi ditunggu-tunggu oleh
masyarakat.
”Dengan mengadakan program kerja sosialisasi ini dan mendatangkan narasumber yang ahli di
bidangnya. Besar harapan kami, tali silaturhami antara kami (masyarakat Desa Sasahan, red), para
mahasiswa dan narasumber tidak selesai disini saja. Barangkali kedepannya, kami bisa berkolaborasi
dan meminta bantuan untuk bisa mengawal pondasi yang sudah dibangun saat ini” ucapnya.
Selain itu, dirinya mengaku dengan adanya kegiatan yang diadakan oleh para mahasiswa tersebut
dapat membantu masyarakat di desanya lebih mengetahui tentang pencegahan stunting dan
masyarakat juga sadar tentang potensi sebagai desa wisata.
”Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi salah satu pengingat untuk masyarakat disini
(Desa Sasahan, red)” tandasnya. (CR-01/AZM)
Tinggalkan Balasan