Bupati Tekan Angka Pengangguran

EDWIN MAHESA PARDEDE// Kegiatan Job Fair Yang Dilaksankan Pemerintah Kabupaten Serang Untuk Menekan Angka Pengangguran Yang Ada Di Wilayah Kabupaten Serang, Rabu (11/10).

SERANG, BANPOS – Dalam upaya menekan angka pengangguran di Kabupaten Serang, Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Kabupaten Serang menggelar kegiatan job fair. Kegiatan tersebut juga sekaligus dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Serang ke-497.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, Job fair ini merupakan agenda rutin yang
dilaksanakan oleh Disnakertrans Kabupaten Serang. Tapi pada bulan ini, merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Serang ke-497.

"Ini bagian dari upaya kami untuk menangani tingginya angka pengangguran di Kabupaten Serang,” katanya, Rabu (11/10).

Tatu menuturkan, job fair tersebut digelar secara hybrid, supaya para pelamar tidak perlu
berbondong-bondong datang langsung ke lokasi acara. Tapi bisa masuk ke sistem, yang
sudah disediakan secara online. Adapun perusahaan yang terlibat ada sebanyak 35.

Selain itu, Tatu meminta agar job fair ini tidak hanya diselenggarakan setahun sekali,
melainkan setahun dua kali. Karena di Kabupaten Serang, masih terdapat sebanyak 700 lebih
perusahaan, sehingga peluangnya lebih besar lagi.

“Kita punya tingkat pengangguran 10,61 persen, kan ini tertinggi di Provinsi Banten, dan ini
harus menjadi tugas bersama, bukan hanya tugas pemerintah. Tapi untuk menangani
pengangguran itu, perusahaan yang ada disini harus juga ikut bertanggung jawab,” ujarnya.

Kepala Disnakertrans Kabupaten, Serang Diana Ardhianty Utami mengatakan, dalam
kegiatan job fair tersebut, pihaknya akan menggandeng sejumlah perusahaan yang membuka
peluang kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu dirinya mengungkapkan
bahwa dalam kegiatan job fair tersebut dibuka 2.549 lowongan pekerjaan baik dalam dan luar
negeri.

Kemudian untuk kuota pencaker dibatasi 1.000 orang terbagi pada Rabu 500 orang dan
Kamis 500 orang. Akan tetapi pencaker yang datang harus sudah scan barcode dua hari
sebelum.

"Kalau yang belum sempat datang hari ini kita terus buka berdasarkan online. Kenapa
dinamakan hybrid karena bisa daring dan luring, jadi itu kita buka kesempatan ini mudah
mudahan bisa cocok antara lowongan yang ada dengan tenaga kerja yang tersedia,"
ungkapnya.

Ia mengatakan antusiasme masyarakat untuk ikut job fair tersebut cukup tinggi. Dimana pada
Selasa 10 Oktober saja sudah ada 980 orang pencaker yang mendaftarkan dirinya. Apabila
tidak dibatasi, dirinya khawatir akan membludak. Kegiatan tersebut dilakukan di dalam
ruangan agar pelaksanaan kegiatan job fair terlaksana dengan baik.

"Kenapa di indoor karena cuaca di luar tidak kondusif karena mereka perlu interview,
konseling, ada juga yang tes disini langsung. Jadi perlu ruangan karena cuaca di luar panas,"
katanya.

Diana mengatakan para pencaker yang datang diberikan waktu 100 orang 30 menit untuk
berada di dalam. Dirinya meyakini pare pencaker sudah tahu perusahaan mana yang akan
dituju di dalam sehingga tidak perlu berkeliling, sebab informasi sudah diberikan secara
masif melalui medsos Disnakertrans.

"Jadi yang cocok mana tinggal scan barcode. Jadi kita berikan waktu 100 orang 30 menit.
Setelah itu akan digilir dengan yang lain, di luar disosialisasikan perusahaan apa saja di yang
ada didalam, saya hindari agar tidak membludak. Jadi kenapa digunakan hybrid," tuturnya.

Diana menerangkan, dari total 35 perusahaan peserta job fair, lima diantaranya berasal dari
Tangerang. Kebanyakan pendaftar job fair adalah lulusan SMA/SMK. Namun ada juga
lowongan untuk S1-S2.

"Seperti saya sampaikan dari operator sampai manager dibuka (lokernya, red). Kegiatan job
fair ini dibuka untuk semua masyarakat seluas luasnya, sedangkan untuk penerimaan
tergantung pada perusahaan," tandasnya. (CR-01/AZM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *