Birokrasi dan Kepemimpinan Dinilai Gagal

Mahasiswa Cipayung Plus saat menggelar konferensi pers.

PANDEGLANG, BANPOS – Memperingati hari Sumpah Pemuda tahun 2023, beberapa Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan diantaranya HMI, LMND, PMII, GMNI, IMM, PW Kumala, PW Kumandang dan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Pandeglang yang tergabung dalam Cipayung Plus menggelar konferensi pers dengan tema Pandeglang dalam sudut pandang pemuda di Pancaniti Alun-alun Pandeglang, Rabu (25/10).

Ketua HMI Cabang Pandeglang, Entis Sumantri mengatakan, dalam momen hari sumpah pemuda, pihaknya menyampaikan mengenai problematika hal-hal yang mengenai daerahnya diantaranya tentang ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, sosial, lingkungan, kebudayaan, pertanian, perencanaan kawasan industri dan warisan dunia (UNESCO) tentang hak paten badak cuma satu.

“Birokrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dianggap gagal dan kepemimpinan Irna-Tanto dianggap belum maksimal. Karena para birokrasi belum bisa mewadahi aspirasi atau kritik kaum pemuda, APBD mengalami defisit dan konflik agraria yang masih terjadi,” kata Entis yang biasa disapa Tayo kepada BANPOS usai konferensi pers.

Selain itu, lanjut Tayo, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih lemah serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang yang jauh tertinggal dari kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Banten.

“Ternyata dari hal ini pemuda dan mahasiswa menilai masih banyak yang harus dievaluasi agar terciptanya kemajuan daerah dalam era digitalisasi dan globalisasi yang begitu canggih ini masih belum terasa secara maksimal kepada masyarakat Pandeglang,” terangnya.

Selain itu, lanjut Tayo, masih maraknya terkait kekerasan, serta kekerasan seksual pada perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang.

“Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama, baik Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH). Ternyata dari hal ini pemuda dan mahasiswa menilai masih banyak yang harus dievaluasi, agar terciptanya kemajuan daerah dalam era digitalisasi dan globalisasi yang begitu canggih ini masih belum terasa secara maksimal kepada masyarakat pandeglang,” ungkapnya.

Perwakilan BEM Pandeglang, Badru Jaman menambahkan, masyarakat Kabupaten Pandeglang, khususnya pemerintah daerah harus dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan zaman ini, bisa disebut juga siap menghadapi bonus demografi yang akan terjadi.

“Momentum hari sumpah pemuda ini menjadikan sebuah dasar kami sebagai kaum pemuda di Pandeglang yang memiliki sudut pandang berbeda untuk daerah kami, agar menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah baik Legislatif, Yudikatif dan Eksekutif yang ada di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sekaligus Pemerintah Pusat Republik Indonesia demi kemajuan Indonesia khususnya Kabupaten Pandeglang serta terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT,” ungkapnya.(dhe/pbn)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *