Siswa SMKN 15 Pandeglang Diberikan Peningkatan Pengetahuan Stunting

PANDEGLANG,BANPOS-SMKN 15 Pandeglang menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi kesehatan ibu dan anak yang diselenggarakan oleh tim program KATALIS dari PATTIRO Banten yang didukung oleh Merck Family Foundation. Acara ini diikuti oleh 120 siswa/i.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMKN 15 Pandeglang, Rohmatul Fajri mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini.

“Saya berharap, dengan adanya sosialisasi ini, pemahaman para siswa/i semakin meningkat dan peduli dengan kesehatan ibu dan anak sebagai remaja Desa Pasirpeuteuy,” ujar Fajri, Selasa (31/10/2023).

Kegiatan dilanjutkan dengan pengantar dari Program Manager KATALIS, Amin Rohani yang menjelaskan tujuan kegiatan dan hasil yang diharapkan yaitu, meningkatkan kesadaran pemahaman siswa/i tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak, peningkatan pengetahuan dalam memberikan informasi yang akurat dan terkini tentang aspek-aspek penting kesehatan ibu dan anak.

“Serta peningkatan kesadaran siswa/i tentang masalah stunting, yang merupakan masalah kesehatan global yang serius, dan pemahaman tentang faktor-faktor penyebab stunting, seperti gizi buruk, sanitasi yang buruk, dan akses terbatas ke perawatan kesehatan,” ujar Amin.

Materi pertama disampaikan oleh Tati Hartati, Ketua FOPKIA Kabupaten Serang, yang membahas kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini. Hartati menjelaskan mengenai kesehatan organ reproduksi, penyebab pernikahan dini, serta dampak negatif dari pernikahan anak.

“Peraturan terbaru menetapkan batas usia menikah minimal 19 tahun untuk melindungi hak anak dan mencegah risiko kesehatan,” tegas Tati.

Dini, bidan desa Pasirpeuteuy, membahas pencegahan stunting dan kondisi kesehatan lingkungan di desa Pasirpeuteuy. Dini menjelaskan tentang stunting, gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi, serta masalah kesehatan lingkungan seperti kebiasaan buruk yang mempengaruhi kesehatan anak.

Sesi tanya jawab berlangsung dengan aktif. Dua pertanyaan utama yang diajukan adalah mengenai hubungan TBC dengan stunting dan cara mengetahui stunting di usia remaja. Acara berlanjut dengan pembentukan kelompok remaja peduli kesehatan ibu dan anak di Desa Pasirpeuteuy untuk memudahkan koordinasi kegiatan kesehatan di masa depan. Kelompok ini dibentuk berdasarkan rekomendasi guru dan lokasi tinggal peserta.
Sosialisasi ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai layanan kesehatan ibu dan anak, pencegahan stunting, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Edukasi yang disampaikan memberikan wawasan tentang pentingnya perawatan kesehatan dan upaya pencegahan masalah kesehatan, terutama di kalangan remaja dan masyarakat sekitar.(MPD/PBN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *