PKBSI Puji Konsistensi Program Konservasi Satwa Taman Safari Bogor

BOGOR, BANPOS – Rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) 2023 telah rampung digelar, Rabu (1/11/2023). Sebagai sesi penutup, peserta munas yang terdiri dari pengurus dan pimpinan lembaga konservasi dari seluruh Indonesia melakukan tour ke sejumlah titik wisata di Kawasan Puncak Bogor. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Taman Safari Bogor.

Ketua Umum PKBSI terpilih, Rahmat Shah, mengaku sangat gembira dan senang melihat secara langsung komitmen Taman Safari Bogor menjaga keberlangsungan program-program konservasi satwa dari berbagai belahan Dunia.

“Taman Safari Bogor memiliki banyak keistimewaan. Kami juga mengapresiasi dukungan penuh Taman Safari Bogor terhadap PKBSI. Kami berharap bisa terus saling dukung ke depannya demi kebaikan Dunia, khususnya dalam berbagai program konservasi satwa,” ungkap Rahmat.

Rahmat mengatakan, saat ini ada jutaan lembaga konservasi di seluruh penjuru Dunia. Salah satu yang paling konsisten, kata Rahmat, adalah Taman Safari Bogor.

“Kami berharap Taman Safari Bogor bisa mempertahankan yang sudah ada saat ini. Termasuk riset dan penelitian yang kami rasa memiliki keistimewaan di mata Dunia,” ungkapnya.

Kunjungan PKBSI ke Taman Safari Bogor ini dihadiri sedikitnya 120 peserta munas yang terdiri dari pengurus dan pimpinan lembaga konservasi di Indonesia. Beberapa yang hadir di antaranya Sekjen PKBSI yang juga Direksi Taman Safari Bogor, Tony Sumampau dan Direksi Taman Safari Bogor lainnya, Jansen Manansang.

Dalam pidato sambutannya, General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan mengatakan, berbagai hal terkait konservasi satwa telah dilakukan dalam satu tahun terakhir ini.

“Salah satu yang terbaru adalah pelepasliaran satwa Komodo ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.

Emeraldo juga mengatakan, selama setahun terakhir ini, Taman Safari Bogor telah berhasil mengembangbiakan beberapa satwa yang masuk dalam zona kepunahan seperti badak, jerapah dan Elang Jawa.

“Dan yang perlu diketahui masyarakat adalah kami memiliki bank sperma Harimau Sumatera. Program breeding ini kami lakukan sebagai bentuk langkah strategis konservasi satwa-satwa yang dilindungi karena statusnya terancam punah. Masyarakat bisa belajar banyak terkait satwa ini melalui program Behind The Scene (BTS) Safari,” tandasnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *