CILEGON, BANPOS – Program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang digagas Walikota Cilegon Helldy Agustian sejak tahun 2021 lalu, terbukti banyak mafaatnya untuk masyarakat. Setidaknya Program KCS sudah membantu memberdayakan 1.698 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kota baja.
Data ribuan UMKM selaku penerima manfaat dari program KCS dirilis melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kota Cilegon. Para pelaku UMKM diketahui telah menerima penyaluran program pinjaman modal usaha dengan buna nol persen sampai 3 persen per tahun. Program pinjaman modal usaha ini merupakan bagian dari realisasi fasilitas KCS.
“Berdasarkan data kami, pelaku UMKM yang sudah mendapatkan manfaat program KCS dari pinjaman modal usaha nol persen tanpa bunga per tahun sejak tahun 2021 hingga 2023 sebanyak 1.698 dengan nilai sebesar Rp 5,008 miliar,” ujar Kepala Dinkop-UKM Kota Cilegon Didin S Maulana sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Selasa (16 April 2024).
Menurutnya, program pinjaman modal usaha tanpa bunga tersebut diproyeksikan masing-masing sebesar sampai dengan Rp3 juta, dan yang tiga persen per tahun Rp3 juta sampai Rp5 jt.
“Sampai saat ini, sudah ada pelaku UMKM yang sudah meminjam sampai Rp10 jt. Proses pinjaman akan dilakukan secara bertahap, misalnya dari Rp3 juta. Kemudian naik menjadi Rp5 juta dan seterusnya. Jumlah pinjaman itu tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan atau jenis usahanya,” terangnya.
Dirinya menjelaskan pada tahun 2024, pihaknya terus melakukan pembinaan dan menargetkan penyerapan pinjaman modal tanpa bunga untuk 1.000 pelaku UMKM di Kota Cilegon.
“Kami melihat, program KCS dengan pinjaman modal usaha tanpa bunga ini sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM di Kota Cilegon,” paparnya.
Selain program pinjaman modal usaha tanpa bunga, pihak Dinkop-UKM juga memiliki program pembinaan melalui Inkubasi Wirausaha dan program fasilitasi usaha mikro untuk memperoleh berbagai sertifikasi. “Program inkubasi bisnis untuk para pelaku UMKM akan berlangsung selama tiga tahun secara gratis. Saat ini sudah ada 220 orang yang tengah dalam proses pembinaan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, setiap orang (Pelaku UMKM-red) dianggarkan Rp5 juta. Selain itu, para pelaku UMKM juga bisa mengikuti program fasilitasi untuk memperoleh berbagai sertifikat yang dibutuhkan secara gratis seperti, sertifikat halal, umur masa simpan hingga BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Selanjutnya dirinya berharap, para pelaku UMKM di Kota Cilegon dapat memanfaatkan program tersebut dengan baik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
“Program-program ini adalah salah satu realisasi dari Program KCS. Kami yakin, UMKM Kota Cilegon terus naik kelas, apalagi dukungan dari Pak Wali (Helldy Agustian-red) sangat besar, bahkan beliau (Wali Kota-red) sering secara langsung mempromosikan produk UMKM Kota Cilegon,” ucapnya. (ADV)
Tinggalkan Balasan