Periode 2021 Sampai Juni 2024, Realisasi Program KCS Tembus Rp5 Miliar

CILEGON, BANPOS – Sejak diluncurkan tahun 2021, Program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) yang menjadi janji kampanye Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakilnya Sanuji Pentamarta telah berhasil menyalurkan bantuan pinjaman permodalan sebesar Rp5,9 milliar.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kota Cilegon, Didin S Maulana, mengatakan bahwa bantuan permodalan sebesar Rp5,9 milliar ini dengan jumlah penerima pinjaman lebih dari 1.945 pelaku usaha.

Didin menjelaskan, bagi pelaku usaha rintisan atau pinjaman awal sebesar Rp3 juta tidak diberlakukan bunga pinjaman. Namun bagi pelaku usaha yang mendapatkan pinjaman Rp5 juta dikenakan bunga tiga persen.

“Berdasarkan data, pada awal diluncurkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga disiapkan plafon maksimal Rp3 juta perorang. Sedangkan untuk Rp5 juta dikenakan bunga tiga persen,” terang Didin.

Namun demikian, kebijakan tersebut berubah pada 22 Desember 2023, yakni plafon pinjaman tanpa bunga bisa hingga Rp10 juta perorang.

Untuk diketahui, realisasi program pinjaman melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Dana Bergulir (PDB) Kota Cilegon pada 2021 sebesar Rp966 juta dengan 439 penerima.

Selanjutnya pada 2022 sebesar Rp1,2 milliar dengan 550 penerima dan 2023 sebesar Rp2,8 milliar dengan 709 penerima dan pada Juni 2024 sebesar Rp250 juta dengan 121 penerima.

Selain melalui UPT PDB, pinjaman tanpa bunga juga masuk program pembiayaan amanah yang disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Dimana, terhitung mulai 22 Desember 2023 hingga Juni 2024 sudah terserap lebih dari Rp 704 juta dengan 126 peminjam.

Dengan adanya realisasi KCS ini, total dana pinjaman bergulir yang sudah disalurkan sebesar Rp5,9 miliar lebih dengan jumlah penerima sebanyak 1.945 pelaku usaha.

Sebagaimana rilis Dinas Kominfo Cilegon, dana pinjaman bergulir tanpa bunga itu sudah direalisasikan lebih dari Rp5,95 miliar lebih terhitung sejak 2021 hingga 2024 dengan jumlah peminjam sebanyak 1.945 pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Selain program pinjaman tanpa bunga yang disalurkan melalui UPT PDB, tambah Didin, ada juga program pengembangan KCS, yakni program pembiayaan amanah yang disalurkan melalui BPRS.

Terhitung mulai 22 Desember 2023 hingga Juni 2024 ini sudah terserap lebih dari Rp700 juta dengan 126 peminjam. Pembiayaan amanah merupakan program pengembangan dari program KCS yang sumber pembiayaannya dari BPRS.

Pembiayaan untuk usaha mikro dengan margin atau bagi hasil 0 persen atau margin dibayar pemerintah.

Dijelaskan Didin, para penerima pinjaman modal tanpa bunga tersebut merupakan para pelaku UMKM sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membantu menyediakan modal tanpa harus terbebani oleh bunga pinjaman.

“Program pinjaman tanpa bunganya ditambah menjadi maksima Rp10 juta melalui BPRS atau bunga nol rupiah. Alhamdulillah, pada umumnya para pelaku UMKM usahanya berkembang dan maju. Ini merupakan bentuk perhatian besar pak wali (Helldy Agustian-red) kepada para pelaku UMKM,” tandas Didin. (ADV)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *