BNN RI-BNPT Turun ke Cilegon Ajak Pesantren Perangi Narkoba dan Radikalisme

CILEGON, BANPOS – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak para santri untuk deklarasi anti narkoba, anti radikalisme dan anti terorisme.

Deklarasi itu disampaikan langsung oleh ribuan santri dan pelajar Kota Cilegon dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2024, Selasa (21/10). Acara yang digelar di Alun-alun Kota Cilegon itu dalam rangka mewujudkan Cilegon bersih narkoba.

Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan peringatan HSN 2024 ini merupakan suatu peringatan yang monumental.

“Kenapa peringatan ini kita sebut monumental, karena di tengah hari santri ini ada satu isu yang juga diangkat tentang bagaimana bahaya narkoba, bahaya radikalisme dan terorisme,” ujarnya kepada awak media, Selasa (22/10).

Marthinus menyebut bahwa santri dan pesantren merupakan suatu basis pembangunan bangsa.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan ada dua kerusakan moral yang perlu diantisipasi yaitu narkoba dan terorisme.

“Sehingga melalui momentum hari santri ini, kita mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap dua isu itu,” ungkapnya.

Dikatakan Marthinus, dalam lingkungan pesantren, mencintai negara dan tanah air itu merupakan bagian dari iman dan jihad melawan penjajah.

Sehingga dalam moment HSN itu, dimaknai kembali dua moral standing yaitu untuk melakukan perlawanan terhadap narkoba dan terorisme. Di mana saat ini, kata dia, dua isu itu sedang mengancam eksistensi negara dan merusak kemanusiaan.

“Kita ketahui bahwa dari lingkungan pesantren lahirnya hubbul wathon minal iman yaitu mencintai negara dan mencintai tanah air adalah merupakan dari iman, dan satu lagi resolusi jihad untuk melawan penjajah. Kita memaknai kembali dua moral standing itu dalam melakukan perlawanan narkoba dan terorisme yang saat ini sedang mengancam eksistensi negara dan merusak kemanusiaan,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi pada BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo menilai deklarasi yang dilakukan para santri pada momentum HSN sangat luar biasa.

“Tujuannya dalam rangka melakukan pencegahan, penangkalan secara dini, perlawanan dari lingkungan individu, keluarga, komunitas, masyarakat sampai dengan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Sehingga dengan melakukan deklarasi anti narkoba, anti radikalisme dan anti terorisme itu.

Roedy berharap dari kegiatan itu bisa terciptanya suatu community resilience. Mulai dari individu resilience, community resilience dan nasional resilience.

“Dengan adanya kewaspadaan nasional yang cukup kuat ini, kita dapat melakukan pencegahan secara dini, penolakan dan perlawanan dari masyarakat,” ujarnya.

Sehingga dengan begitu, Roedy berpendapat bahwa ketika perlawanan dilakukan oleh masyarakat, maka tidak perlu dengan melakukan perlawanan dari stakeholder.

“Cukup dari masyarakat sudah bangkit, walaupun stakeholder tetap mengkoordinasikan, sehingga terjadi kewaspadaan nasional,” tandasnya. (LUK)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *