LEBAK, BANPOS – Pelayanan dinas di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lebak dan OPD sejak hari Rabu kemarin (30/6) sudah berjalan normal kembali, setelah sebelumnya Bupati Lebak, Iti Octovia Jayabaya, Sekda Lebak Budi Santoso dan beberapa jajaran Kepala OPD Lebak dilaporkan terkonfirmasi Covid.
Dalam keterangannya kepada BANPOS, bagian Protokol di Setda Lebak, Iwan Firman Hidayat menyebutkan bahwa aktivitas perkantoran sejak dua hari ini sudah normal kembali. “Kalau kerja dinas kantor sudah berjalan sejak kemarin. Ditutupnya cuma 2 hari, Senin dan Selasa. Tapi kalau layanan mah belum full 100 persen,” ujarnya, Kamis malam, (01/07).
Dikatakan Iwan, sempat tutupnya layanan di Setda Lebak dikarenakan pejabat di lingkungan tersebut termasuk beberapa dinas OPD dilaporkan terkonfirmasi covd. “Tutupnya karena beberapa pejabat di Setda dan juga di dinas yang lain karena pada terkonfirmasi covid. Dan kalau tadi semua sudah aktif kembali, kecuali Dishub Lebak, mungkin besok sudah buka lagi,” jelas Iwan.
Sementara, Kadis Kominfo Kabupaten Lebak, Dodi Irawan saat dihubungi membenarkan aktivitas perkantoran di Lebak sempat tutup, namun sekarang sudah berjalan kembali. Dodi pun mengaku dirinya termasuk yang melakukan isolasi mandiri karena terpapar covid,
“Dinas perkantoran masih tetap berjalan normal. Kalau layanan menyesuakan. Karena saat ini saya juga masih isolasi mandiri di rumah,” ungkapnya.
Terkait hal tersebut, secara terpisah, Jubir Gugus Covid Lebak, dr Firman Rahmatullah kepada BANPOS mengatakan, bahwa Lebak sudah masuk zona merah, namun layanan dinas tetap berjalan seperti biasa.
“Ya, sekarang Kebak sudah masuk zona merah. Fua hari kemarin, Senin dan Selasa, kami sudah melakukan sterilisasi di semua perkantoran OPD Lebak. Yang terkonfirmasi sudah melakukan isolasi mandiri. Namun sejak Rabu kemarin perkantoran di Lebak sudah aktif kembali seperti biasa. Tadi juga kita rapat bersama,” kata Firman.
Data dari Gugus Tugas Penanganan Covid Lebak menyebut, bahwa yang terkonfirmasi di Lebak hingga Kamis (1/7) sebanyak 4631 kasus orang. Yang melakukan isolsi sebanyak 566 orang, yang meninggal 95 orang. Sedangkan yang sembuh sebanyak 3570 orang.
Sedangkan data orang yang kasus suspek, berjumlah sebanyak 1967 orang, yang discarded 1321 orang, yang melakukan isolasi 620 orang dan yang meninggal 26 orang. Adapun catatan dari hasil tracking kasus kontak erat jumlahnya 9774 orang. Yang Discarded 8485 kasus orang dan yang isolasi 1289 orang. Dan data yang probable 1 orang.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan