JAKARTA, BANPOS – Menpora Zainudin Amali berharap pengurus olahraga daerah yang tengah melakukan Puslatda PON XX segera koordinasi dengan Satgas Covid-19 daerah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada tanggal 3 hingga 20 Juli. Ia tidak akan intervensi karena ada pimpinan di setiap daerah.
“Kita tidak masuk sampai kesana karena itu sudah ada wilayahnya, ada pimpinan provinsi, ada satgas, TNI-Polri tentu mereka yang akan melihat kondisinya seperti apa,” ujarnya Menpora Amali saat jumpa pers bersama awak media secara virtual di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, akhir pekan lalu.
Namun, Zainudin Amali juga minta daerah segera beradaptasi dengan pemberlakuan PPKM Mikro. Misalnya menggelar Pelatda dengan sistem buble.
“Pemusatan latihan itu biasanya terpusat di satu tempat, asal dia disiplin dan diberlakukan sistem babel, saya melihat dari contoh yang ada sebenarnya aman. Asalkan dari tempat nginap ke tempat latihan dan sebaliknya semua harus begitu tidak boleh ada urusan diluar babel itu, begitu ada yang sempat keluar itu ada potensi membawa virus ke area babel,” urainya.
Demikian pula terkait rencana pelepasan kontingen Indonesia yang akan ke Olimpiade Tokyo 2021 yang rencananya akan digelar pada 5 Juli ini, juga masih dalam tahap perencanaan.
“Memang harapan NOC itu tanggal 5 Juli ini, tetapi dalam surat kami tetap kami serahkan kepada Bapak Presiden. Kami sampaikan pula ada atlet yang akan berangkat pada tanggal 8 Juli ini. Jadi kita menunggu dari pihak Istana seperti apa baik tanggal maupun tempatnya,” jelas Menpora Amali.(IPL/ENK/RMID)
Tinggalkan Balasan