BAKSEL, BANPOS – Kondisi Lebak yang masih terpantau zona merah dan kini tengah menerapkan PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli mendatang, tentunya harus diperkuat kesiapan fasilitas penanganan yang segera, khususnya untuk kawasan Lebak dan Banten selatan (Baksel).
Informasi terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Banten bahwa RSUD Malingping sedang dipersiapkan agar bisa menerima pelayanan penanganan isolasi pasien Covid-19, hal tersebut dilakukan agar warga Baksel tidak kesulitan mendapatkan pelayanan cepat.
Kadinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan akan menjadikan penanganan covid karena atas permintaan warga Lebak. “RSUD Malingping sedang mempersiapkan membuka tempat tidur untuk isolasi Covid-19,” ujar Ati, baru-baru ini.
Menurutnya, agar RSUD Malingping bisa segera melayani pasien covid, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tenaga kesehatan (Nakes) dan alat kesehatan (Alkes) yang dibutuhkan.
“Sedang dipersiapkan semuanya,” kata Mantan Direktur Utama RS Kota Tangerang,
Dijelaskan Ati, saat ini positive rate Covid-19 di Provinsi Banten mencapai 5,44 persen. Bahkan kini diakuinya kemampuan beberapa laboratorium gratis melemah. “Karena semakin menipisnya persediaan alat untuk tes swab antigen dan PCR,” jelasnya.
Menurutnya, jika hal itu akan segera diatasi dikarenakan Banten akan mendapatkan bantuan 100 ribu alat rapid antigen dari Kemenkes. “Untuk mengurangi penyebaran dan penularan Covid-19, daerah zona merah kategori 3 seperti Lebak akan diperlakukan sama dengan daerah zona merah kategori 4, seperti di Kota Tangerang,” paparnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis di RSUD Malingping saat dikonfirmasi BANPOS, dr Sobran Yulindra membenarkan terkait rencana tersebut. Menurutnya, hal itu bukan berati tempat penanganan totalnya, tapi hanya memfasilitasi penanganan isolasi sementara.
“Insyaallah lagi dipersiapkan oleh Dinkes, cuma bukan RS covid murni, tapi kita hanya fasilitasi perawatan sementara sebelum dirujuk, karena harus antri di RS Covid yang lengkap. Dan untuk layanan umum non covid tetap jalan,” ujarnya, Rabu malam (7/7).
Dikatakannya, rencana itu mengingat kondisi penyebaran covid mengkhawatirkan dan Lebak masuk zona merah. “Kadang pasien harus nunggu diantri, sehari dua hari, jadi hanya untuk memperingan beban nakes di rumah sakit rujukan,” terang Sobran.(WDO/PBN)
Tinggalkan Balasan