#BantuJanganPutusKuliah, Mahasiswa UIN Banten Galang Dana Bayar UKT

SERANG, BANPOS – Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat perekonomian masyarakat terpukul. Penghasilan masyarakat yang tidak memiliki pendapatan tetap pun menurun signifikan dibandingkan sebelum pandemi.

Sayangnya, penurunan penghasilan itu tidak berbanding lurus dengan penurunan beban ekonomi. Beberapa beban yang harus dikeluarkan oleh masyarakat, seperti beban biaya pendidikan tetap sama seperti sebelum pandemi. Kalaupun turun, tidak terlalu signifikan.

Hal itu yang membuat Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, menggelar aksi solidaritas galang dana untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), bagi mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Menteri Perundang-undangan DEMA UIN SMH Banten, Abdul Malik Fajar, mengatakan bahwa aksi galang dana tersebut merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kasus putus kuliah, akibat tidak bisa membayar biaya UKT.

“Kami bersama seluruh Mahasiswa UIN SMH Banten berupaya mengumpulkan dana untuk membantu teman-teman mahasiswa yang tidak mampu sama sekali untuk membayar UKT/BKT atau biasa dikenal biaya semester, karena ekonomi yang merosot dampak pandemi Covid-19,” ujarnya, Jumat (9/7).

Ia mengatakan, aksi galang dana yang lahir dari aspirasi mahasiswa ini, mulai dibuka donasi sejak 8-30 Juli 2021 dengan target donasi mencapai Rp100 Juta.

“Ya kami hanya bisa berikhtiar, mencapai target atau tidaknya yang terpenting kami akan berusaha semaksimal mungkin,” ucapnya.

Fajar menuturkan, bagi masyarakat yang ingin berdonasi, bisa memberikan donasi melalui situs Kitabisa.com dengan judul ‘Patungan biaya semester kuliah terdampak Covid-19’. Selain itu, bisa juga mengirim langsung donasi ke Bank BTN 00391-01-50-001510-8 (A.N DEMA UIN SMH Banten).

“Kami buat dua tempat donasi pertama melalui kitabisa.com, yang kedua secara mandiri bersama seluruh Ormawa UIN Banten. Untuk konfirmasi bisa WhatsApp ke 0815-7483-5556,” jelasnya.

Fajar menjelaskan, mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan dari donasi pantungan biaya UKT yaitu mahasiswa dengan kondisi ekonomi sedang tidak baik, atau mengalami dampak signifikan dari Covid-19.

“Mana saja yang berhak mendapatkan bantuan ini, akan ada persyaratan lebih jelas nantinya. Kami berusaha objektif sesuai sasaran, jangan sampai bantuan ini menjadi uang jajan,” tegasnya.

Presiden Mahasiswa UIN SMH Banten, Faiz Naufal Alfarisi, mengatakan bahwa gerakan galang dana patungan UKT datang dari mahasiswa untuk mahasiswa, sebuah bentuk solidaritas sesama mahasiswa.

“Dalam keadaan sulit seperti ini, kami berusaha menjembatani teman-teman yang memiliki kesulitan untuk membayar semester dengan para donatur, jangan sampai mereka putus kuliah,” ungkapnya.

Ia pun berharap galang dana UKT ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan seluruh mahasiswa. Pihaknya pun akan melakukan dialog dengan pihak kampus untuk membahas persoalan biaya UKT semester ini.

“Galang dana kami jadikan sebagai solusi alternatif kemungkinan ada mahasiswa yang sampai mengalami mogok kuliah karena berbenturan dengan biaya. Kami akan berdialog dengan pihak kampus untuk meminta kebijakan adanya potongan UKT seperti semester sebelumnya,” tandasnya. (DZH)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *