SERANG, BANPOS – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo memantau penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Pertanian di Kampung Julang, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, sebagai perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengecek secara langsung penyaluran KUR di setiap daerah. Dalam kesempatan itu, ia pun menyerahkan secara langsung KUR kepada para petani di Kabupaten Serang.
Ia juga memastikan yang produktivitas dan ketahanan pangan. Khususnya, bagaimana padi panen dan kemudian penggilingan bisa bergerak dan seperti apa serapan gabah yang ada.
“Di satu sisi memang kehadiran saya di daerah bersama unsur pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, adalah untuk memastikan perintah Bapak Presiden untuk membantu para petani melalui KUR berjalan secara optimal,” ujarnya.
Hadir mendampingi Mentan RI, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, perwakilan Pemprov Banten dan unsur Muspida Kabupaten Serang.
“Oleh karena itu, dalam kunjungan pertama ini dilakukan untuk memastikan produktivitas, memastikan ketersediaan pangan lebih pada ketersediaan beras di Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Serang,” tuturnya.
Kedua, Syahrul mengatakan, pihaknya memastikan bahwa penggilingan padi melakukan serapan-serapan gabah untuk produksi menjadi beras. Selanjutnya menjadi persiapan untuk dapat di konsumsi masyarakat seluruh daerah yang ada.
“Ketiga, Presiden Jokowi juga meminta kepada seluruh Menteri untuk berada di lapangan khususnya Menteri Pertanian di dalam perintahnya agar mengecek secara langsung seperti apa penyaluran KUR di setiap daerah,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada Bupati Serang, Gubernur Banten untuk bersama-sama terus mendorong agar KUR menjadi kebijakan pemerintah betul-betul dapat diserap oleh masyarakat lebih cepat lagi. Sehingga ekonomi dasar yang ada di semua desa, kecamatan, daerah, sampai provinsi bisa berputar lebih cepat dan memperkuat ekonomi dasar kita Khususnya berkat dengan pangan.
“Untuk hari ini khususnya di Kabupaten Serang, Kementan RI menggulirkan sebesar Rp1 miliar dengan jumlah total untuk se-Provinsi Banten senilai Rp1,7 triliun untuk KUR Pertanian. Saya berharap serapannya musim tanam dua agar bisa lebih cepat,” ucapnya.
Diakhir, pihaknya berterima kasih kepada Bank BNI yang terus mendampingi Kementan RI dalam penyaluran KUR Pertanian khususnya di Banten bisa lebih cepat di gulirkan kepada masyarakat.
“Bank akan kita maksimalkan seperti arahan Pak Presiden agar ekonomi dasar bisa lebih bergerak maksimal lagi,” tandasnya.
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa berharap dengan kehadiran Mentan RI, bisa menjadi motivasi bagi seluruh petani untuk meningkatkan usaha taninya. Guna menjadi jalan hidup, bukan hanya sekedar untuk makan saja.
“Karena saya lihat Pak Menteri bukan orang sembarangan, dia orang lapangan, dia mengerti tentang psikologi kondisi petani di lapangan maka dia turun mengecek secara detail apa yang menjadi kesulitan bagi para petani,” ungkapnya.
Selain itu, diharapkan Mentan dapat memotivasi agar para petani terbuka wawasannya. Kemudian bisa memanfaatkan fasilitas yang disiapkan oleh Pemerintah, yakni KUR Pertanian dengan suku bunga sangat kecil 6 persen pertahun.
“Kita akan dorong para petani untuk memanfaatkan fasilitas KUR untuk melakukan usaha tani, bagaimana dia beternak ikan, lele, membuat penggilingan, berbisnis beras atau apa pun kita ajukan kredit,” katanya.
Berdasarkan penyampaian Mentan RI, untuk Provinsi Banten disiapkan sebesar Rp1,7 triliun. Pandji merinci, Rp1,7 triliun jika dibagi delapan kabupaten dan kota, paling minimum per kabupaten atau kota sebesar Rp200 miliar. Sedangkan untuk saat ini, baru 10 petani yang memperoleh pinjaman KUR Petani dengan total sebesar Rp925 juta.
“Ada peluang kredit yang bisa kita ambil oleh para petani kita, tadi baru terealisasi Rp925 juta belum satu miliar, masih ada kuota 100 miliar lebih. Tentunya ini menjadi dorongan kami bagi dinas pertanian untuk memotivasi para petani memanfaatkan fasilitas KUR untuk kegiatan usaha mereka,” jelasnya.
Politisi PDIP ini menegaskan, bahwa kegiatan usaha tani bukan hanya di sektor tani saja, begitupun sektor produksi dan paska panen. Misalnya model penggilingan, bisnis pupuk, para petani boleh bisnis pupuk.
“Atau mengembangkan komoditas pertanian punya nilai tinggi, misalnya menanam cabai, bawang, silahkan ajukan kredit,” ungkapnya.
Pandji berharap, dengan adanya program KUR Pertanian, pihaknya meminta agar lebih dipermudah persyaratannya. Sehingga para petani tidak merasa dipersulit.
“Petani jangankan yang sulit yang gampang saja bukan tidak mau mengerjakannya. Makanya tolong permudah, lebih mudah lagi agar fasilitas bisa terserap optimal oleh para petani kita,” tandasnya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan