GABUNGAN Kelompok kuliah kerja mahasiswa (KKM) tematik online Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, menggelar webinar daring terkait kesehatan bertajuk ‘Vaksinasi, Ikhtiar Mengatasi Pandemi’, Selasa (27/7).
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari enam kelompok KKM tematik daring, yaitu kelompok 11 (Desa Kadujajar, Kecamatan Malimping, Lebak-Banten), kelompok 81 (Desa Kraton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang), kelompok 89 (Desa Banyuresmi, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang), kelompok 90 (Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan), kelompok 133 (Kelurahan Kebondalem, Cilegon), dan kelompok 149 (Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka Kota Serang).
Dalam webinar tersebut dihadiri oleh ketua LPPM Untirta, Rusmana, ketua panitia kkm daring 2021 Untirta, dosen pemimpin lapangan masing-masing kelompok, dan juga melibatkan Puskesmas, para Kepala Desa, Lurah, Karang Taruna, serta ketua RT/RW dari setiap desa dan kelurahan masing-masing serta warganya. Setiap kelompok juga turut terlibat untuk menyebarkan informasi, mengedukasi masyarakat desa/kelurahan setempat, hingga akhirnya mau mengikuti vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas.
Ketua pelaksanaan kegiatan, Suci Wulandari, menyebut bahwa terdapat 200 peserta webinar yang mendaftar, dari berbagai daerah. Ia mengatakan, tujuan diadakan webinar Kesehatan itu adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya malakukan vaksinasi disaat pandemi Covid-19.
“Pemateri pada webinar hari ini adalah dr. Seno Purnomo, yang juga ketua bidang data dan sistem informasi tim mitigasi PB IDI. Dalam materinya dituliskan bahwa vaksin adalah salah satu ikhtiar yang paling mudah. Namun bukan satu-satunya, dan perlu dikembangan untuk generasi-generasi varian virus baru,” jelasnya.
Diketahui, tujuan melakukan vaksin yaitu untuk menurunkan angka resiko kematian. Selain itu, vaksinasi juga salah satu cara untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
“Dalam melakukan vaksinasi, terdapat beberapa jenis vaksin yang digunakan di Indonesia yaitu Sinovac, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Novavax, dan AstraZeneca. Untuk masyarakat yang boleh vaksin adalah seluruh rakyat di Indonesia diatas 12 tahun tanpa disertai gangguan penyakit imun, pasien kanker yang sedang menjalankan kemoterapi, dan keraguan masalah Kesehatan seperti darah tinggi, diabetes, gangguan jantung atau ginjal,” tuturnya.
Suci mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil webinar, meski sudah dilakukan vaksinasi, namun tetap harus mematui protokol kesehatan (prokes) yang ada. Memakai masker yang benar, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, menghindari berkerumun.
“Diharapkan dengan adanya webinar daring ini, dapat meningkatkan peran serta masyarakat untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan melakukan vaksinasi. Setelah vaksinasi, tetap patuhi protokol kesehatan,” tandasnya.
Sementara, ketua LPPM Untirta, Rusmana dalam sambutannya, menjelaskan bahwa kkm daring ini merupakan kkm tahun kedua pada masa pandemi Covid-19, setelah kkm pertama tahun 2020 yang juga dilaksanakan secara daring. Kegiatan kolaborasi webinar ini merupakan, kegiatan pertama kali yang dilakukan oleh kelompok kkm di Untirta.
“Dalam rangka memutus pandemi Covid-19, butuh kerjasama semua masyarakat dari RT, RW, desa/kelurahan dan semua pihak,” katanya. (MUF/AZM)
Tinggalkan Balasan